Liputan6.com, Ponorogo - Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, bersama Kedaireka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi 2024 melaksanakan program pendampingan bagi industri rumah tangga dan usaha mikro di Ponorogo. Salah satu mitra binaan dalam program ini adalah krecek kerupuk "Bu Nor", sebuah usaha mikro yang berlokasi di Desa Gandu, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
Krecek kerupuk "Bu Nor" ini telah beroperasi sejak 2021 dan memproduksi kerupuk bawang khas Ponorogo. Selama ini produksi dilakukan secara manual, dari pembuatan adonan, perebusan, pemotongan bahan setengah jadi, pengeringan, hingga pengemasan.
Krupuk ini diberi nama “Bu Nor” karena pengagas idea dan pemilik usaha ini adalah Bu Nurjanah. Meskipun telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal melalui jalur self-declare dengan ID 3511000889143082, Krecek Krupuk "Bu Nor", akan tetapi IRT-UM ini menghadapi berbagai kendala baik itu belum memiliki strategi pemasaran yang jitu, tata kelola atau menejemen usaha yang belum baik dan tingkat kuantitas maupun kualitas yang masih rendah.
Baca Juga
Advertisement
Investigasi tim pengusul hibah Kedaireka Dikti IRT-UM 2024 yang diketuai oleh Syamsuri bersama 12 dosen tetap dan lima mahasiswa aktif Unida Gontor melihat usaha krecek kerupuk ‘Bu Nor” sangat memiliki potensi yang baik untuk ditingkatkan dan diberdayakan hingga skala internasional.
Menurut Syamsuri, tujuan utama program ini untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM di Ponorogo.
"Program ini juga mengedepankan prinsip syariah compliance, yang menekankan pada etika dalam berbisnis, seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial dan lain sebagainya," ujarnya.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh tim untuk merealisasikan tujuan tersebut antara lain dengan pelatihan pembuatan SOP usaha, manajemen operasional dan SDM, serta pemilihan bahan baku halal.