Jangan Tidur lagi, Ini Keutamaan Pagi Hari Menurut Habib Novel

Ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus menjelaskan keutamaan waktu pagi dalam salah satu ceramahnya. Habib Novel mengatakan bahwa umat Islam jangan menyia-nyiakan pagi hari karena di dalamnya terdapat keberkahan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 25 Nov 2024, 08:30 WIB
Pendakwah Habib Novel Alaydrus. (YouTube/Ubaidillah D. Masdar)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari adalah masa awal hari dan sering menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan aktivitas setelah terlelap dalam tidurnya. Pagi hari menjadi semangat baru bagi sebagian orang untuk menjalani rutinitasnya. 

Dalam khazanah Islam, pagi hari merupakan waktu yang berkah. Keutamaan ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." [HR Abu Daud]

Pagi juga menjadi waktu yang berkah untuk mencari rezeki. Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, "Berpagi-pagilah mencari rezeki karena sesungguhnya berpagi-pagi itu membawa berkah dan menghasilkan kemenangan."

Begitu banyak keutamaan waktu pagi, sampai-sampai ada doa yang dapat diamalkan dari Rasulullah SAW. Doa ini diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk diamalkan di pagi hari.

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ashbahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikan nusyuuru.

Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali." (HR Abu Daud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Keutamaan Pagi Hari Penjelasan Habib Novel

Habib Novel Alaydrus (YouTube Novel Muhammad Alaydrus)

Ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus menjelaskan keutamaan waktu pagi dalam salah satu ceramahnya. Habib Novel mengatakan bahwa umat Islam jangan menyia-nyiakan pagi hari karena di dalamnya terdapat keberkahan.

"Barokah untuk umat Nabi Muhammad SAW di antaranya diletakan di pagi hari. Jadi, pagi hari itu ada keberkahan. Makanya kita disuruh menyongsong pagi hari itu dengan sholat dengan dzikir dengan wirid," kata Habib Novel dikutip dari YouTube Ubaidillah D. Masdar, Ahad (24/11/2024).

Suasana yang indah nan berkah adalah suasana di pagi hari. Namun, menurut Habib Novel, seringkali umat Islam melewatkannya karena alasan begadang di malam hari.

"Begadang di malam hari itu gak jadi masalah asal menyala di pagi hari. Selama begadangnya itu baik ya, tapi harus menyala di pagi hari," katanya.

Allah SWT berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا

Artinya: "Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas." (QS Al-Kahfi : 28)

"Bahkan Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk wasbir nafsaka. Sabarkanlah dirimu (Muhammad) untuk duduk bersama orang-orang yang menyeru Tuhan-nya di pagi hari dan sore hari. Nah ini sering tidak, pagi hari hilang dzikirnya, sore hilang dzikirnya, sehingga gak dapet barokah, sepanjang harinya itu akan jadi lemah, sepanjang harinya tanpa cahaya, sepanjang harinya tanpa siraman rahmat. Naudzubillahimindzalik," tutur Habib Novel.


Biasakan Bangun Pagi

Ilustrasi mengaji bersama Habib Novel Alaydrus secara daring. (Desain via Canva.com)

Habib Novel menghimbau agar mengajarkan kepada diri kita sendiri ataupun keluarga kita untuk membiasakan terbangun dipagi hari. Bersemangat di pagi hari yang diawali dengan berdzikir kepada Allah SWT.

"Dzikir itu makanan, dzikir itu santapan. Ruh ini kalau gak dikasih makannya ya lemah," ujar Habib Novel.

Habib Novel mengingatkan bahwa manusia hidup dengan ruh, bukan dengan jasad. Jasad hanya tempat yang suatu saat akan ditinggalkan.

"Kita ini dihidupkan untuk akhirat, bukan untuk dunia. Kalau hidup kita untuk akhirat, dunia kita pasti bahagia karena kita menata hidup kita dengan benar. Merawat ruh, hatinya dijaga jangan sampai kotor, jangan sampai iri, jangan ada dengki," jelas Habib Novel.

Wallahu a’lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya