25 November 2009: Hujan 4 Jam Picu Banjir di Jeddah Arab Saudi, 77 Orang Tewas

Banyak korban tewas berada di dalam mobil dan bus yang terjebak dalam banjir Jeddah, Arab Saudi, menurut keterangan para saksi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Nov 2024, 06:00 WIB
Banjir di Jeddah, Arab Saudi 25 November 2009. (Creative Commons)

Liputan6.com, Jeddah - Pertahanan sipil Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa 77 orang tewas akibat banjir besar di Jeddah dan daerah sekitarnya. Sejumlah orang juga dilaporkan hilang kala itu.

Juru bicara pertahanan sipil Jeddah, Abduallah al-Omary mengatakan sebagian besar kematian terjadi di daerah-daerah rawan di distrik timur dan selatan kota setelah hujan deras pada hari Rabu, 25 November 2009.

Banyak korban tewas berada di dalam mobil dan bus yang terjebak dalam banjir, menurut keterangan para saksi.

Berdasarkan panggilan dari penduduk setempat yang khawatir, 351 orang hilang, kata Omary.

Di beberapa daerah, jalan-jalan masih terendam air setinggi lebih dari satu meter (tiga kaki) pada hari Kamis.

"Air telah surut dan keadaan menjadi lebih baik hari ini dibandingkan dengan kemarin. Kami melakukan yang terbaik untuk membuat keadaan lebih mudah bagi orang-orang yang masih terjebak," katanya kepada AFP.

Hujan deras dengan curah 90 milimeter dilaporkan melanda kota Laut Merah dan sekitarnya, membanjiri jalan dan terowongan serta merobohkan beberapa bangunan dan rumah tua.

Sejumlah media melaporkan lebih dari 70 milimeter (2,76 inci) hujan turun di Jeddah hanya dalam waktu empat jam saat itu. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat rata-rata untuk satu tahun penuh, dan tercatat sebagai curah hujan terderas di Arab Saudi dalam satu dekade.

Adapun banjir Jeddah itu terjadi hanya dua hari sebelum Idul Adha dan selama ibadah haji tahunan ke Mekkah yang berada di dekatnya.

Setidaknya empat korban tewas berada di provinsi tetangga Mekkah, tempat sekitar 2,5 juta jemaah haji melakukan ibadah haji tahunan. Namun, tidak ada peserta haji yang tewas dalam banjir Jeddah tersebut, kata seorang pejabat kementerian kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya