Sudah Taubat tapi Maksiat Lagi, Apa Allah Bakal Mengampuni? Ini Kata Habib Novel dan UAS

Terkait dengan taubat lalu maksiat lagi, ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus dan pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) pernah memberikan pandangan dan kiat-kiat mengatasinya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 26 Nov 2024, 01:30 WIB
Habib Novel Alaydrus dan Ustadz Abdul Somad (UAS). (YouTube Novel Muhammad Alaydrus dan Instagram ustadzabdulsomad_official)

Liputan6.com, Jakarta - Muslim yang melakukan dosa harus meminta ampun kepada Allah atas perbuatannya yang telah melanggar perintah-Nya. Pada dasarnya, Allah akan mengampuni kesalahan hamba-Nya selama dia bersungguh-sungguh bertaubat.

Ada beberapa firman Allah dalam Al-Qur’an tentang Dia akan mengampuni kesalahan hamba-Nya. Salah satunya termaktub dalam surah An-Nisa ayat 110. 

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا 

Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Q.S. An Nisa’: 110]

Namun yang kerap terjadi adalah seorang muslim melakukan lagi maksiat padahal sudah bertaubat sungguh-sungguh. Taubat lalu maksiat lagi tidak terlepas dari keberhasilan setan yang ingin menjerumuskan hamba-hamba Allah agar dia punya teman di neraka kelak.

Terkait dengan taubat lalu maksiat lagi, ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus dan pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) pernah memberikan pandangan dan kiat-kiat mengatasinya. Simak selengkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kata Habib Novel

Ilustrasi mengaji bersama Habib Novel Alaydrus secara daring. (Desain via Canva.com)

Habib Novel mengatakan, Allah SWT sangat menyukai orang yang berulang kali taubat. Meskipun dia bermaksiat lagi, tapi yang sangat diharapkan adalah dia kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat.

“Allah pengen berikan kabar gembira. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berulang kali bertaubat. Artinya, taubat kumat, taubat kumat,” kata Habib Novel, dikutip dari YouTube Ngaji Asyik, Senin (25/11/2024).

Habib Novel menuturkan, sesama muslim tidak boleh menjauhi orang-orang yang ingin bertaubat. Seharusnya, sebagai saudara seiman harus mendukung dan memberi dorongan agar dia setelah bertaubat tidak mengulangi kesalahan lagi.

“Kita gak bisa mengatakan, percuma kamu taubat kumat lagi.  Karena orang ketika taubat gak pengen kumat. Ada nafsu, ada setan. Sadar, taubat lagi. Memang begitu manusia,” ujar Habib Novel.

Habib Novel menekankan bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pemurah, Pengampun, Pengasih, dan Penyayang. Sebagai hamba tidak boleh putus asa dengan diri sendiri karena bagi Allah mudah untuk mengampuni hamba-hamba-Nya.

“Allah menginginkan (hamba-ya jadi orang baik). Gak ada judulnya Allah gak menginginkan kita jadi orang baik,” tandasnya.


Kata UAS

Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS (https://www.instagram.com/p/CV5K-BnvdgE/))

Ustadz Abdul Somad atau UAS mengatakan, orang yang kembali bermaksiat padahal sudah bertaubat harus ditelusuri apa penyebab dia terjerumus lagi. Akar masalahnya harus diselesaikan.

“(Sebagai contoh) saya kembali (bermaksiat) karena masalah ekonomi. Oh berarti Anda terjebak riba. Sebelum taubat riba, setelah taubat riba. Berarti ekonominya mesti diperbaiki, lepaskan dirimu dari riba,” kata UAS dikutip dari YouTube Tsaqofah TV.

“Sebab, kamu kenapa? Saya kembali ke masa lalu perbuatan ini ini. Masalahnya apa? Masalahnya seks. Kenapa muncul masalah seks? Karena belum menikah. Ya (solusinya) menikah,” imbuh UAS.

Oleh karenanya, UAS menekankan agar muslim tidak mengobati masalah yang sebenarnya bukan inti masalah. Atasi masalah tanpa harus membuat masalah baru.

Kemudian, muslim juga harus mengenal dirinya sendiri. Orang yang mengenal dirinya akan mudah untuk menggali masalah apa yang membuat dia kembali bermaksiat, lalu dia taubat yang sesungguhnya.

Wallahu a’lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya