Hizbullah Tembakkan 250 Proyektil dari Lebanon ke Israel

Militer Israel mengatakan jumlah proyektil tertinggi, 350, tercatat pada 24 September 2024.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Nov 2024, 11:17 WIB
Warga Petah Tikva, dekat Tel Aviv, Israel memeriksa kerusakan setelah roket ditembakkan dari Lebanon pada 24 November 2024. (Menahem Kahana / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 250 proyektil ke wilayahnya dari Lebanon pada hari Minggu (25/11). Kelompok Hizbullah mengatakan serangan mereka menargetkan wilayah Tel Aviv dan Israel selatan.

Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah "meluncurkan, untuk pertama kalinya, serangan udara menggunakan segerombolan drone atau pesawat nirawak serang di pangkalan angkatan laut Ashdod" di Israel selatan.

Kemudian, mereka mengatakan telah menembakkan "serangkaian rudal canggih dan segerombolan pesawat nirawak serang" ke "target militer" di Tel Aviv, dan juga telah meluncurkan serangkaian rudal ke pangkalan intelijen militer Glilot di pinggiran kota. Hizbullah sebelumnya telah melaporkan serangan terhadap pangkalan Glilot.

Militer Israel tidak mengomentari klaim serangan spesifik tersebut ketika dihubungi oleh AFP.

Namun sebelumnya disebutkan bahwa sirene serangan udara telah berbunyi di beberapa lokasi di Israel tengah dan utara, termasuk di pinggiran kota Tel Aviv.

Tentara kemudian memberi tahu AFP bahwa sekitar 250 proyektil yang ditembakkan oleh Hizbullah telah melintasi Lebanon ke Israel, memperbarui angka tersebut dari 160 pada hari Minggu (24/11) sebelumnya. Beberapa proyektil ditembak jatuh.

"Hingga pukul 15:00 (Minggu 24 November), sekitar 160 proyektil yang ditembakkan oleh organisasi teroris Hizbullah telah menyeberang dari Lebanon ke Israel hari ini," kata militer Israel sebelumnya. Badan medis melaporkan bahwa beberapa orang telah terluka, termasuk seorang pria dalam kondisi "sedang hingga serius".

Militer Israel mengatakan jumlah proyektil tertinggi, 350, tercatat pada 24 September 2024.

 


Israel Intensifkan Serangan ke Lebanon

Kementerian Kesehatan Lebanon pada Minggu (10/11/2024) menyebut serangan Israel yang menargetkan wilayah Baalbek-Hermel telah menewaskan 20 orang. (Nidal SOLH/AFP)

Sejak 23 September, Israel telah mengintensifkan kampanye udara Lebanon, kemudian mengirim pasukan darat melawan Hizbullah di Lebanon selatan. Perang tersebut terjadi setelah hampir satu tahun pertukaran tembakan terbatas yang diprakarsai oleh Hizbullah untuk mendukung sekutunya Hamas setelah serangan kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang Gaza.

Badan medis melaporkan bahwa sedikitnya 11 orang terluka di Israel, termasuk seorang pria dalam kondisi "sedang hingga serius".

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 13 orang terluka di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel setelah rudal pencegat jatuh di beberapa rumah.

Ditambahkan bahwa cedera yang dialami "ringan hingga sedang", termasuk luka bakar, pecahan peluru, dan memar.

Gambar AFP dari Petah Tikva, dekat Tel Aviv, menunjukkan beberapa mobil yang rusak dan terbakar, dan sebuah rumah yang penuh dengan pecahan peluru.

Gelombang proyektil tersebut menyusul setidaknya empat serangan mematikan Israel di jantung kota Beirut dalam seminggu terakhir, termasuk satu yang menewaskan juru bicara Hizbullah Mohammed Afif.

Dalam pidatonya pada hari Rabu (20/11), kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan respons terhadap serangan baru-baru ini di ibu kota "seharusnya terjadi di pusat kota Tel Aviv".

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 3.670 orang telah tewas di negara itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tewas sejak September tahun ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya