Menikah di Usia 18 Tahun untuk Hindari Maksiat, Pria Ini Ungkap Penyesalan

Menikah di usia 18 tahun untuk hindari maksiat, pria ini akui menyesal setelah bertengkar terus menerus.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 25 Nov 2024, 19:20 WIB
ilustrasi pasangan menikah/photo on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Keputusan untuk menikah muda sering kali diambil dengan niat baik, namun kenyataannya tidak selalu berjalan mulus. Sebuah kisah tentang pasangan muda asal Malaysia yang menikah di usia 18 tahun baru-baru ini menjadi perhatian publik.

Dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Senin (25/11/2024), sang suami, dalam cerita anonim yang dibagikan di platform X oleh @meinmokhtar, mengungkapkan bahwa mereka memutuskan menikah dini untuk menghindari maksiat.

Namun, hanya tujuh bulan setelah pernikahan, hubungan mereka mulai dilanda konflik yang tak kunjung usai. Pertengkaran yang terus-menerus akhirnya membuat pasangan ini memilih untuk hidup terpisah sementara waktu.

Sang suami mengungkapkan bahwa masalah-masalah kecil sering berujung pada perdebatan yang tidak terselesaikan.

"Saya stres karena kami bertengkar setiap hari. Istri saya tidak menyukai keluarga saya dan selalu mengeluhkan mereka kepada orang tuanya," ujarnya.


Menyesal menikah muda

Ilustrasi menikah, pernikahan. /copyright pexels.com/Trung Nguye

Masalah menjadi semakin rumit ketika ayah dari pihak istri datang ke rumah sang suami dan terlibat pertengkaran dengan keluarganya. Meski belum ada pembicaraan mengenai perceraian, pria ini mengaku mulai menyesali keputusannya untuk menikah di usia yang begitu muda.

Meskipun keputusan untuk menikah dini diambil dengan niat tulus, pasangan ini tidak memprediksi bahwa pernikahan mereka akan menghadapi tantangan besar yang menyebabkan mereka harus hidup terpisah. Kini, mereka telah menjalani kehidupan masing-masing selama lebih dari dua bulan, hanya berkomunikasi jika benar-benar diperlukan.


Pelajaran dari pernikahan muda

Ilustrasi Menikah/https://www.freepik.com/bristekjegor 

Pernikahan, seperti halnya hubungan lainnya, memiliki naik dan turun. Dalam kasus ini, apakah kunci untuk menyelamatkan hubungan mereka terletak pada komunikasi yang lebih baik, ataukah usia muda mereka yang membuat mereka kurang siap untuk membangun keluarga?

Kisah ini menjadi pengingat bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta dan niat baik, tetapi juga kesiapan mental, emosional, dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara dewasa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya