Sejumlah Mesin Kendaraan Rusak Usai Isi Pertamax di SPBU Cibinong, Pertamina Buka Suara

PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) melakukan investasi buntut laporan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan mesin yang diduga diakibatkan penggunaan Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Nov 2024, 14:14 WIB
Pertamax Green 95 sudah terpampang di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta. Ini merupakan produk BBM campur bioetanol dengan tingkat RON 95. Foto: Liputan6.com/ Arief R

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) melakukan investasi buntut laporan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan mesin yang diduga diakibatkan penggunaan Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyampaikan kegiatan investigasi mulai dari pengecekan kualitas Pertamax di Terminal BBM hingga ke SPBU-SPBU.

Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan ke bengkel-bengkel di area Cibinong. Selain koordinasi dengan bengkel, Pertamina Patra Niaga juga menggandeng LAPI ITB.

"Investigasi kualitas produk masih dilakukan sejak Jumat lalu. Kami terus berkoordinasi dengan pihak bengkel dan LAPI ITB. Sampel produk juga sudah kami kirimkan ke Lemigas untuk uji lab lebih lanjut," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari di Jakarta, Selasa (25/11).

Dari hasil monitoring sementara di lapangan, kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin hanya terjadi di brand kendaraan dan type tertentu. Ia menyebut tidak di semua kendaraan yang melakukan pengisian Pertamax.

"Meskipun penyebab belum diketahui apakah dari produk Pertamax atau dari sparepart kendaraan, namun kami mohon maaf atas kejadian ini," ujarnya.

Heppy melanjutkan bahwa paralel menunggu hasil investigasi dan pengujian produk. Saat ini, pihaknya terus melalukan tracking kendaraan-kendaraan yang mengalami masalah pada mesinnya dan berkoordinasi dengan pemilik kendaraan.

Untuk informasi lebih lanjut, konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Pastikan Layanan Prima, Pertamina Patra Niaga Gencar Inspeksi ke SPBU

Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, inspeksi ke SPBU untuk memastikan layanan prima kepada masyarakat terus digencarkan Pertamina Patra Niaga di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bahwa inspeksi dilakukan menyeluruh mulai dari stok BBM, kualitas produk, aspek safety, standar pelayanan di SPBU hingga kondisi fasilitas penunjang seperti toilet, musala hingga layanan NFR (Non Fuel Retail).

"Selain memastikan SPBU menjalankan operasi sesuai prosedur, ini juga merupakan bagian dari persiapan Pertamina Patra Niaga menyambut Nataru, di mana Satgas Nataru kami pastikan seluruh aspek mulai dari ketersediaan stok, kualitas layanan, hingga safety dapat terpenuhi dengan baik. Meskipun demikian, inspeksi ini bagian dari rutinitas kami, tidak terbatas hanya pada periode Nataru," jelas Mars Ega dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Dalam setiap kegiatan tersebut, Pertamina Patra Niaga melakukan uji tera untuk memastikan akurasi dispenser BBM di SPBU sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, pemeriksaan kualitas BBM juga dilakukan secara visual serta uji densitas guna menjamin kualitas dan kuantitas bahan bakar sebelum disalurkan ke konsumen.

”Setelah melakukan pengecekan menggunakan bejana ukur yang telah ditera oleh Dinas Meteorologi dan dikalibrasi, hasilnya menunjukkan semuanya sudah baik dan sesuai standar. Hal ini menegaskan komitmen dan konsistensi Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kualitas dan kuantitas bahan bakar," tambahnya.

Selain memantau keandalan stok, kuantitas, dan kualitas bahan bakar, Pertamina Patra Niaga juga fokus pada pemeliharaan fasilitas di SPBU untuk memastikan semuanya dalam kondisi optimal. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan terhadap standar layanan yang unggul.

“Melalui program Retail Make Over yang mencakup perbaikan pada toilet, totem, dan musala di SPBU. Kami ingin meningkatkan kenyamanan konsumen saat berkunjung ke SPBU. Apalagi, selama libur Nataru nanti, fasilitas-fasilitas ini akan sering digunakan oleh pelanggan kami,” pungkas Mars Ega.


Jelang Libur Nataru, Pertamina JBB Cek Distribusi BBM dan LPG di Jawa Barat

Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Infografis Perbandingan Harga BBM di SPBU Wilayah Jakarta per 3 September 2022 Pukul 14.30 WIB. (Liputan6.com/Abdillah)

Pertamina Patra Niaga Regional Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan pengecekan ke sejumlah Lembaga Penyalur BBM dan LPG jelang libur Nataru.

Pengecekan dilakukan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), serta Agen PSO & NPSO dan Pangkalan LPG PSO secara serentak sejak Rabu (20/11/2024) menjelang  periode Nataru (Natal 2024 dan Tahun Baru 2025).

Pengecekan yang telah dilakukan hingga Kamis (21/11) telah dilaksanakan di 56 SPBU, 23 SPBE, 39 Agen LPG PSO & NPSO, dan 41 Pangkalan PSO yang tersebar di 6 area pemasaran ritel (Sales Area Retail) Regional JBB di 3 Provinsi wilayah operasional Regional JBB yang meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menjelaskan pengecekan di lembaga penyalur BBM dan LPG ini juga dilakukan sebagai langkah untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG aman dan terkendali.

"Pertamina Patra Niaga terus meningkatkan intensitas pengecekan di sejumlah titik lembaga penyalur untuk memastikan kehandalan operasional penyaluran BBM dan LPG kepada konsumen. Pengecekan yang dilakukan di antaranya terkait ketahanan stok, kuantitas dan kualitas, distribusi pasokan, hingga fasilitas-fasilitas penunjang di SPBU, SPBE, serta agen dan pangkalan LPG," kata Eko, Jumat (22/11/2024).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya