Di Jakarta, Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Diwarnai Aksi Unjuk Rasa

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia berunjuk rasa saat peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Jakarta, 25 November 2024. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka juga membawa sebuah plakat yang menampilkan data statistik kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan pada tahun 2023 di 38 provinsi di Indonesia. Saat berunjuk rasa, Aliansi Perempuan Indonesia menuntut negara segera menyelesaikan sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang selama ini terbengkalai.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 25 Nov 2024, 14:10 WIB
Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Diwarnai Aksi Unjuk Rasa
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia berunjuk rasa saat peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Jakarta, 25 November 2024. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka juga membawa sebuah plakat yang menampilkan data statistik kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan pada tahun 2023 di 38 provinsi di Indonesia. Saat berunjuk rasa, Aliansi Perempuan Indonesia menuntut negara segera menyelesaikan sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang selama ini terbengkalai.
Pengunjuk Rasa yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia melakukan aksi unjuk rasa pada 16 Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan di Jakarta, Senin 25 November 2024. (BAY ISMOYO/AFP)
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka juga membawa sebuah plakat yang menampilkan data statistik kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan pada tahun 2023 di 38 provinsi di Indonesia. (BAY ISMOYO/AFP)
Aliansi Perempuan Indonesia menuntut negara segera menyelesaikan sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang selama ini terbengkalai. (BAY ISMOYO/AFP)
Untuk diketahui, setiap tanggal 25 November hingga 10 desember diserukan upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. (BAY ISMOYO/AFP)
Di Indonesia, kampanye ini menjadi program tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan (Komnas) Perempuan sejak 2001. (BAY ISMOYO/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya