Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, membantah tudingan yang menyebutkan dirinya mengumpulkan ASN dan menggalang dana untuk mendukung salah satu calon dalam Pilkada Depok 2024. Idris menegaskan bahwa ia tidak pernah melakukan hal tersebut dalam Pilkada Depok.
Menurut Idris, tudingan tersebut merupakan bentuk ekspresi dari salah satu calon peserta Pilkada yang sebelumnya pernah dekat dengannya.
Advertisement
“Itu nggak benar, mungkin itu ekspresi ini saja. Ekspresi ini sebagai calon yang pernah dekat dengan saya,” ujar Idris kepada Liputan6.com, Senin (25/11/2024).
Idris mengakui pernah dekat dengan calon Wali Kota Depok, Supian Suri dan Imam Budi Hartono. Terlebih, kedua calon Wali Kota Depok pernah dan bertugas di Pemerintah Kota Depok sehingga netralitas perlu dijaga.
“Mungkin melihat dari para paslon sekarang ini, ini dari satu kantong pemerintahan, yaitu eksekutif. Makanya perlu dijaga dengan baik-baik,” jelas Idris.
Idris berkomitmen akan menjaga netralitas dan keseimbangan pad Pemerintah Kota Depok. Idris pun mengakui melakukan kampanye dan memberikan dukungan dengan tetap menjaga dan mengikuti sesuai ketentuan yang berlaku.
“Ini nggak soal, itu clear, nggak jadi apa-apa, nggak jadi masalah,” terang Idris.
Idris menjelaskan, apabila dirinya mengumpulkan pejabat ASN Pemerintah Kota Depok dan melakukan penggalangan dana, Idris meminta pihak yang berbicara tersebut melakukan klarifikasi dan menyampaikan bukti.
“Disuruh sampaikan buktinya, kalau memang buktinya dilaporkan, dan ini sebuah pelanggaran kalau memang ada,” jelas Idris.
Tudingan Kumpulkan ASN dan Galang Dana
Sebelumnya, pada debat ketiga Pilkada Kota Depok, Calon Wali Kota Depok, Supian Suri menuding Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui Pj Sekda Kota Depok, Nina Suzana mengumpulkan ASN dan menggalang dana untuk pemenangan paslon lain, yakni Imam Budi Hartono.
“Saya melihat kemarin aja baru dua hari yang lalu Pak Wali mengundang memanggil seluruh pejabat eselon 2 melalui Bu Nina, tuh ada Bu Nina, pejabat eselon 3 diundang ke ruangan Pak Wali untuk memberikan dukungan ke paslon 01. Kemudian pak wali juga meminta dukungan dana biar menyelesaikan untuk membantu pasangan nomor urut 01,” ujar Supian pada debat ketiga Pilkada Depok di JGU, Depok, Kamis (22/11/2024).
Supian menilai, upaya yang dilakukan Wali Kota Depok dinilai tidak adil dikarenakan pihaknya tidak mendapat dukungan sedangkan paslon lain mendapatkan dukungan besar. Supian menilai, tindakan yang dilakukan Wali Kota Depok tidak boleh dilakukan dan menaruh prihatin kepada ASN eselon 2 dan 3.
“Enggak boleh begitu Pak Wali, kasihan Eselon 2, kasihan eselon 3 dipanggil ke ruangan dimintai dukungan, kasihan pak wali. Biarin mereka menentukan pilihannya sendiri jangan diperlakukan seperti ini, apalagi membela nomor urut 01 seperti ini jadi buat warga Depok,” tegas Supian.
Advertisement
Dapat Informasi dari Sumber Terpercaya
Bukan tanpa alasan, Supian mendapatkan informasi tersebut dari sumber yang dapat dipercaya. Wali Kota Depok mengumpulkan dukungan untuk mengalahkan Supian-Chandra.
“Ya tadi udah saya sampaikan karena saya dapat informasi bahwa ada upaya, bagaimana tadi disampaikan mengumpulkan para pejabat untuk mendapatkan dukungan dan statement beliau, beliau akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan Supian Suri,” pungkas Supian.