Liputan6.com, Jakarta Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meminta pengusaha UMKM untuk mengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Pasalnya, saat ini pengusaha UMKM sudah harus mulai beradaptasi dengan perkembangan ekosistem digital. Hal itu disampaikan Menteri Maman dalam acara Peresmian Pasar Umum Negara di Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (25/11/2024).
Advertisement
Adapun Menteri Maman meresmikan Pasar Umum Negara di Kabupaten Jembrana, Bali, yang telah rampung direvitalisasi dan diharapkan dapat mendukung pengusaha UMKM agar lebih produktif dan inovatif.
Menteri Maman mengatakan, selain menjadi pusat perekonomian, pasar telah menjadi tempat yang memiliki arti mendalam bagi masyarakat selama ini.
“Kalau melihat pasar zaman dulu bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tapi juga menjadi tempat berkumpul komunitas. Sebagai tempat berkomunikasi dan bertukar pikiran,” ujarnya.
Berkaca dengan kondisi Pasar Tanah Abang di Jakarta yang pada saat ini sudah mulai lesu, Menteri Maman berharap para pengusaha UMKM di Jembrana dapat mulai mempelajari tentang ekosistem digital.
“Kabupaten Jembrana memang berbeda dengan Jakarta karena arus media sosial di sana luar biasa. Tapi 5-10 tahun lagi akan sama kondisinya. Maka setelah terbangunnya pasar ini mari mulai mengajak UMKM belajar menyosialisasikan produk melalui media sosial atau media digital. Supaya 10 tahun ke depan sudah siap terhadap tantangan zaman,” ujar Menteri Maman.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Maman menambahkan, pihaknya berencana untuk membuat program pembentukan Super Apps bagi seluruh pengusaha UMKM di Indonesia agar dapat memasarkan produknya.
Bidik 30 Juta UMKM Onboarding Digital
“Maka dari itu program di awal kami akan buat Super Apps untuk seluruh pengusaha UMKM di Indonesia. Jadi nanti kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian atau lembaga, dan BUMN. Jadi semua UMKM akan disatukan dalam satu platform. Pengusaha UMKM bisa memasarkan produknya dalam aplikasi ini. Hal ini untuk mengamankan ekonomi kelas bawah yang diprediksi 10 tahun ke depan akan harus akrab dengan dengan media online,” katanya.
Pemerintah telah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital. Adapun jumlah pengusaha UMKM yang telah memasuki ekosistem digital mencapai 25,54 juta usaha pada 2024, meningkat dibandingkan 2023 yang mencapai 22 juta usaha.
Pengusaha UMKM ke depan dan pengusaha di pasar dapat mengadopsi teknologi digital, termasuk dari sisi pembayaran non-tunai melalui QRIS, promosi digital, serta pemanfaatan platform daring untuk mendukung pemasaran produk. Langkah ini akan membantu pengusaha UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saing di tengah persaingan global.
Advertisement