Liputan6.com, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengoperasikan bus listrik di kawasan Sumbu Filosofi yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Bus listrik ini menjadi bagian dari rencana besar untuk menciptakan kawasan rendah emisi di pusat kota Yogyakarta.
Mengutip dari jogjaprov.go.id, dua unit bus listrik telah disiapkan untuk melayani rute di sekitar kawasan bersejarah Malioboro. Bus-bus ini akan beroperasi tanpa mengeluarkan asap dan minim suara mesin, sehingga tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) telah dibangun untuk mendukung operasional bus listrik ini. Dana pembangunan SPKL dan pengadaan bus berasal dari Dana Keistimewaan DIY tahun 2024.
Baca Juga
Advertisement
Uji coba bus listrik dimulai dengan pelatihan para pengemudi di Bandara Adisutjipto sejak 18 November 2024. Para kru bus mendapatkan pelatihan khusus untuk mengoperasikan kendaraan listrik yang memiliki karakteristik berbeda dari bus konvensional.
Program uji coba akan berlangsung selama satu bulan untuk menguji kemampuan baterai bus. Selama masa uji coba, tim teknis akan mengukur jarak tempuh dan ketahanan baterai di berbagai kondisi jalan.
Bus listrik ini akan resmi bergabung dengan armada Trans Jogja pada tahun 2025. PT AMI akan mengelola operasional bus listrik ini sebagai bagian dari layanan transportasi umum di Yogyakarta.
Kawasan Malioboro akan menjadi area pertama yang bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil. Bus listrik ini menjadi langkah awal menuju perubahan sistem transportasi di kawasan wisata utama Yogyakarta.
Kehadiran bus listrik ini mendukung status Yogyakarta sebagai kota warisan dunia UNESCO. Pengoperasian kendaraan ramah lingkungan ini sejalan dengan upaya pelestarian kawasan bersejarah.
Trans Jogja akan memiliki armada yang lebih modern dengan bergabungnya bus-bus listrik ini. Penggunaan bus listrik juga menandai era baru transportasi umum di Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan.
Pemerintah DIY membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan transportasi listrik. Rencana pengembangan ini mencakup penambahan armada dan perluasan jaringan SPKL di masa depan.
Penulis: Ade Yofi Faidzun