Sederet Tantangan Lembaga Keuangan Mikro di Era Prabowo

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) telah membantu memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Nov 2024, 20:10 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman, mengatakan perjalanan panjang lembaga keuangan mikro (LKM) di Indonesia memasuki babak baru yang penuh tantangan dan peluang.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Indonesia (Aslindo), Burhan, menegaskan bahwa lembaga keuangan mikro merupakan instrumen penting dalam memerangi kemiskinan global.

Perannya signifikan dalam struktur perekonomian, terutama dalam memberdayakan masyarakat di bawah garis kemiskinan.

Keberadaan LKM telah membantu memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk berwirausaha, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi ketimpangan ekonomi.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, lembaga keuangan mikro telah menjadi bagian penting dalam struktur ekonomi masyarakat kita, khususnya bagi masyarakat di lapisan bawah dan daerah terpencil,” ujar Burhan dalam peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan LKM 2024-2028, di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Tantangan Internal dan Eksternal

Meski memiliki peran vital, LKM menghadapi berbagai tantangan internal, seperti keterbatasan permodalan, penerapan tata kelola yang belum optimal, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta rendahnya adopsi teknologi digital. Keterbatasan mobilisasi dana masyarakat juga menjadi hambatan utama dalam mendukung operasional LKM.

“Meskipun memiliki peranan penting, kita memahami bahwa masih banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh LKM,” ujar Burhan.

Selain itu, tantangan eksternal juga cukup besar. LKM harus bersaing dengan berbagai lembaga keuangan lain seperti perbankan, koperasi simpan pinjam, fintech, peer-to-peer lending, dan lembaga jasa keuangan lainnya yang sama-sama menyasar pasar mikro.

“Tidak cukup hanya menghadapi tantangan internal, tantangan dari eksternal juga harus kita atasi bersama,” tambahnya.

 


Inovasi dan Peningkatan Daya Saing

Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Burhan menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan daya saing LKM agar tetap relevan di tengah pesatnya perkembangan industri keuangan. Dengan adopsi teknologi digital dan penguatan tata kelola, LKM diharapkan mampu memberikan layanan keuangan yang lebih inklusif dan kompetitif.

“LKM harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kualitas adalah kunci agar LKM tetap bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tutup Burhan.

Peluncuran roadmap ini menjadi langkah penting bagi pengembangan LKM ke depan, dengan fokus pada penguatan kelembagaan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung misi pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya