Kementerian Dicatut Bagikan Bantuan, Simak Daftarnya

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap hoaks terkait pemberian bantuan yang mencatut sejumlah kementerian, apa saja kementeriannya? Simak daftarnya dalam halaman berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Nov 2024, 07:00 WIB
Cek fakta Kemenkes berikan bantuan Rp 175 juta bagi pekerja migran.

Liputan6.com, Jakarta- Sejumlah kementerian dijadikan bahan hoaks pemberian beragam bantuan, informasi palsu ini kerap sulit dikenali sebab itu kita perlu mewaspadainya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap hoaks terkait pemberian bantuan yang mencatut sejumlah kementerian, hoaks tersebut memang menggiurkan namun dapat merugikan jika dipercaya.

Agar tidak jadi korban hoaks pembagian bantuan yang mencatut kementerian, simak daftar berikut ini.

Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim cara mendapatkan kuota internet dari Kemendikbud. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 November 2024.

Berikut narasinya:

"Pemerintah Kembali Menyalurkan Bantuan Kuota Internet KEMENDIKBUD Bagi Siswa(i), Mahasiswa, Guru, Dan Dosen Guna Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Atau Belajar Online. Bantuan Tersebut Akan Mulai Diberikan Pada 10 November Hingga Akhir Desember 2024 Mendatang.

Bantuan Kouta Internet KEMENDIKBUD Ini Rencananya Akan Diberikan Kepada 45,7 Juta Siswa(i), Mahasiswa, Guru Dan Dosen. Anggarannya Rp 5,7 Triliun. Berikut Cara Kelam Bantuan Kuota Internet KEMENDIKBUD 👇🏻https://bagusseo.biz.id/koutagratisv1/

Buruan daftar teman-teman"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim cara mendapatkan kuota internet dari Kemendikbud? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......


Kemenkes Bagikan Bantuan Rp 175 Juta Bagi Pekerja Migran

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan bantuan uang Rp 175 juta bagi pekerja migran. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 September 2024.

Berikut isi postingannya:

"Assalamu Alaikum Wr Wb, Sehubungan Dangan Adanya Keluhan Kami Terima Dari TKI/TKW Di Luar Negeri Bahwa Mereka Banyak Gagal Di Negeri Tetangga, Kami Dari "BP2MI" Memberikan Dana Bantuan Khususnya Seluruh Warga Negara INDONESIA Yang Bekerja Di Luar Negeri Tanpa Terkecuali.

Bagi Yang Belum Menerima Dana Bantuan Sosial, Diwajibkan Untuk Menghubungi Kami Secepatnya Supaya Segera Kami Cairkan.

Dana Bantuan Sosial Resmi Diberikan Kepada Seluruh TKI Sebesar Rp.175.000.000,00

Setiap Orang, Dari Kementerian Kesehatan Republik INDONESIA.Untuk Info Penerimaan Dana Bantuan Sosial Hubungi Layanan Kami.

Untuk Melaporkan Identitas Lengkapnya Sebagai TKI Yang Bekerja Di Luar Negeri. Messenger

Semoga Dana Bantuan Kami Berikan Bisa Menjadi Berkah, Dan Bisa Di Jadikan Sebagai Modal Usaha. Semoga Berkah & Bermanfaat"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Kementerian Kesehatan membagikan bantuan uang Rp 175 juta bagi pekerja migran? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 


Surat Pemberian Bantuan Modal Rp 40 Juta dari Kementerian Perdagangan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim surat pemberian bantuan modal Rp 40 juta dari Kementerian Perdagangan, informasi tersebut beredar di tengah masyarakat lewat aplikasi percakapan.

Surat pemberian bantuan modal dari Kementerian Perdagangan menampilkan lambang Kementerian Perdagangan tertanggal 2 Februari 2024.

Suarat tersebut berupa undangan pelatihan dan penerimaan bantuan modal gratis sebesar Rp 40 juta, adapun lokasi pelatihan yang tercantum dalam surat tersebut di Mercure Resort Bali Sanur.

Dalam surat tersebut terdapat ketentuan bagi peserta yang mengikuti pelatihan dan menerima bantuan modal, di antaranya adalah diarahkan menghubungi pihak travel untuk reservasi akomodasi.

Benarkah klaim surat pemberian bantuan modal Rp 40 juta dari Kementerian Perdagangan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya