6 Kota yang Diprediksi Akan Tenggelam, Ada Jakarta di Tahun 2050

Sejumlah ahli menyebut beberapa kota di dunia akan tenggelam pada akhir abad ini atau bahkan lebih awal.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Nov 2024, 21:26 WIB
Hingga saat ini, saat ini BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan air di setiap wilayah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kota di dunia diprediksi tidak akan ada lagi pada akhir abad ini. Menurut National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), permukaan laut dapat naik 10 hingga 12 kaki pada tahun 2100 karena runtuhnya lapisan es Antartika.

Beberapa ahli memperkirakan bahwa beberapa kota besar mungkin akan tenggelam pada akhir abad ini (atau bahkan lebih awal).

"Kemungkinannya sangat kecil, tetapi sangat mungkin terjadi," menurut William Sweet, seorang ahli kelautan NOAA.

Jadi, kota mana saja di seluruh dunia yang mungkin tidak akan bertahan hingga tahun 2100? Berikut selengkapnya dikutip dari exploredplanet, Senin (25/11/2024).

1. Charleston, South Carolina, Diprediksi Tenggalam pada Tahun 2050

Selama 100 tahun ke depan, sekitar 64.000 warganya berisiko terkena banjir pesisir Charleston.

Beberapa tahun lalu, Charleston City Paper meramalkan bahwa kota itu bisa menjadi "kota hantu yang setengah tenggelam" pada tahun 2050.

Jika kota itu mengalami kenaikan permukaan laut setinggi 12 kaki, lebih dari 75 persen wilayahnya bisa terendam air.

2. Miami Diprediksi Tenggelam Akhir Abad Ini

Selama 30 tahun ke depan, 12.000 rumah di wilayah Pantai Miami rentan terhadap banjir, menurut laporan tahun 2018 oleh Union of Concerned Scientists.

Rumah-rumah ini bernilai total USD 6,4 miliar. Warga yang tinggal di daerah Miami-Dade dan Broward beberapa kali lebih mungkin terkena dampak kenaikan permukaan laut daripada orang lain di Amerika.

Masalahnya begitu parah, kota itu mungkin harus meninggikan bangunannya agar tidak tenggelam. Pada akhir abad ini, hampir dapat dipastikan bahwa kota itu akan benar-benar banjir.

 


3. Venesia, Italia

Suasana kemeriahan Karnaval Venesia saat perahu-perahu berlayar dalam parade dayung tradisional. (AP Photo/Luca Bruno)

Tanah Venesia amblas kurang dari satu inci setiap tahun. Pada tahun 2003, Italia mulai membangun penghalang banjir di kota tersebut, tetapi belum selesai, meskipun seharusnya selesai pada tahun 2011.

Sementara itu, proyek penghalang senilai USD 6,5 miliar masih dalam pengerjaan. Sayangnya, itu adalah banjir terburuk yang dialami penduduk dan pengunjung dalam satu dekade.

4. Jakarta Diprediksi Tenggelam Sepenuhnya pada Tahun 2050

Banjir di Jakarta pada tanggal 26 April 2019 terlihat jelas jadi bukti ancaman di depan mata. Kota ini terkena dampak setelah beberapa daerah dilanda hujan lebat.

Kota ini tenggelam hampir tujuh inci setiap tahun karena pemompaan air tanah yang berlebihan. Diperkirakan bahwa sebagian besar kota mungkin akan tenggelam pada tahun 2050.

 


5. Dhaka, Bangladesh Diprediksi Ikut Tenggelam

Sebuah jalan yang tergenang banjir di Dhaka, Bangladesh (21/7/2020). Hujan lebat monsun pada Selasa (21/7) meluluhlantakkan Dhaka, ibu kota Bangladesh, dengan beberapa kendaraan terperangkap di jalanan yang tergenang air dan orang-orang terjebak di rumah mereka akibat banyak daerah dataran rendah ya

Genangan air selama musim hujan di Dhaka, Bangladesh, pada 12 Juli 2019 jadi bukti bahwa kota ini terancam tenggelam. Sayangnya, kota ini tidak memiliki sistem drainase banjir yang efektif.

Menurut New York Times, Bangladesh menghasilkan 0,3 persen emisi yang menyebabkan perubahan iklim. Negara ini juga menghadapi kenaikan permukaan air laut. Pada tahun 2050, 17 persen daratan negara itu mungkin akan terendam banjir oleh laut.

6. Bangkok, Thailand

Kota Bangkok dilaporkan tenggelam lebih dari satu sentimeter setiap tahun dan mungkin berada di bawah permukaan laut.

Hal ini diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2030, menurut Guardian. Ini merupakan masalah besar, kota tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi banjir.

Selama musim panas di Thailand, yang sangat hujan dan rawan banjir, taman seluas 11 hektar yang dibangun oleh sebuah firma arsitektur menampung sebanyak satu juta galon air hujan.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya