Liputan6.com, Jakarta "Apa kabar teman-teman? Kalian sudah gak sabar mendapatkan hadiah ulang tahun pertama dari pemerintah berupa pemeriksaan kesehatan gratis?" ujar pria berkacamata dengan kemeja putih dalam video penuh semangat yang diunggah melalui akun Instagram Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri) pada Senin, 11 November 2024.
Tak disangka, pria tersebut adalah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang tengah memberikan penjelasan lengkap mengenai program ‘kado’ yang telah lama dinantikan oleh masyarakat, termasuk tata cara pendaftaran, apa yang akan didapatkan, dan tentunya, mengingatkan untuk tidak salah memahami ekspektasi!
Advertisement
"Tapi tenang saja, ini bukan pemeriksaan kesehatan yang hanya cek tensi doang. Ini ada pemeriksaan dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa dan lansia seperti saya. Tunggu tanggal mainnya!," tutur Budi sembari melempar senyum semringah, dengan penyampaian gaya bahasa santai khas anak muda zaman sekarang.
Di ujung pemberitahuan, sang menteri tiba-tiba kasih penekanan penting. Biar masyarakat tak salah ekspektasi soal skrining kesehatan gratis.
"Bentar-bentar, supaya tidak salah ekspektasi yah, ini bukan medical check up seperti yang teman-teman bayangkan di klinik swasta yang harganya jutaan rupiah," ucap Budi menegaskan.
Pada bagian penutup, ia meminta masyarakat mengunduh aplikasi SatuSehat sekarang juga. Karena nanti yang dapat tiket gratis skrining saat ulang tahun, mereka yang sudah mendownload aplikasi ini.
Video BGS--Budi Gemar Sharing--berdurasi sekitar semenit yang sudah ditonton ratusan ribu kali itu viral. Media juga ramai memberitakan. Lebih luas. Bahkan menyebar ke berbagai platform sosial media. Gelombang respon netizen pun datang bergulung. Resposnya positif. Senang pastinya. Mereka kebanyakan tak sabar menanti, program itu bisa segera terealisasi.
"Wow mantap banget, Indonesia makin sehat, mencegah lebih baik dari mengobati, dan mengobati sejak dini lebih baik dari pada terlambat terdiagnosis," komentar salah satu warganet.
"Wah mantap sekali programnya, ini hadiah yg sangat hebat terutama untuk kami sehingga kesehatan terpantau setahun sekali, sedini mungkin jika ada masalah bisa teratasi karena hadiah pemeriksaan rutin ini. Terima kasih," timpal warganet lain.
Program Kesehatan Kerakyatan Prabowo
Program penapisan atau skrining kesehatan gratis bagi masyarakat yang bisa diakses setiap hari ulang tahun ini, merupakan bagian dari tiga program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan.
Program ini menurut rencana mulai dijalankan pada Januari 2025. Diharapkan, lewat program ini, upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit di masyarakat bisa semakin baik, seiring dengan tujuan pemerintah mencapai Indonesia Emas 2045.
Perlu diketahui, layanan skrining kesehatan gratis ini berbeda dari skrining JKN yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining gratis saat ulang tahun dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian, serta kecacatan.
"Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Skrining gratis ini, lanjut Budi, akan difokuskan untuk pendeteksian penyakit sesuai kelompok umur. Di luar cek kesehatan dasar seperti gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, akan ada pendeteksian penyakit seperti kanker untuk lansia dan congenital hypothyroid untuk bayi.
Adapun lebih rinci kategori skrining kesehatan gratis berdasarkan golongan usia, yakni;
- Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital yang jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
- Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
- Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
- Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Lokasi dan Cara Daftarnya
Skrining kesehatan gratis akan dilakukan di Puskesmas maupun lembaga pendidikan sesuai dengan kategori usia yang relevan. Untuk mendukung pendataan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Kesehatan juga sedang melengkapi fasilitas alat kesehatan (alkes) di puskesmas, yang akan menjadi lokasi utama untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kemenkes bekerja sama dengan Bank Dunia untuk menyediakan peralatan laboratorium darah di 10.000 puskesmas.
"Sekarang kita sedang siapkan termasuk (bantuan pengadaan alkes) dari Bank Dunia itu kita melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat-alat lab darah," ungkap Budi.
Jadi nantinya, warga yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa identitas, dan pastikan sudah mengunduh aplikasi SatuSehat untuk mendapatkan tiket.
Lalu, petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan skrining kesehatan gratis via SatuSehat, sebuah transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang digunakan saat pandemi Covid-19.
Aplikasi ini sudah cukup familiar dan telah diunduh lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Dengan begitu dapat menyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk layanan kesehatan.
Berapa Anggarannya?
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menganggarkan sekitar Rp3,3 triliun untuk program pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara gratis pada 2025, yang targetnya 52 juga warga Indonesia.
"Kalau tidak salah, Rp3,3 triliun untuk (program) pemeriksaan kesehatan (gratis). (Lalu) Ada Rp 1,7 triliun (anggaran) buat penambahan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan sebagainya," ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.
Program pemeriksaan kesehatan gratis rencananya akan dilakukan selama lima tahun periode pemerintahan Prabowo Subianto (2024-2029). Selama lima tahun, pemerintahan Prabowo menargetkan ada 220 juta warga Indonesia yang bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.
Kementerian Kesehatan telah mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp13 triliun. Dari tambahan anggaran tersebut, sebanyak Rp1,7 triliun akan dialokasikan untuk mendukung skrining gratis. Sementara itu, sekitar Rp8 triliun akan dialokasikan untuk penanganan tuberkulosis dan sekitar Rp3 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit.
Patut Diapresiasi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai program pemeriksaan atau skrining kesehatan gratis bagi masyarakat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah maju pemerintah yang patut diapresiasi.
Menurut IDI, inisiatif ini tak hanya memberikan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan berdampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan mengurangi beban pembiayaan penyelenggaraan pengobatan atau kuratif," ujar Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI Mohammad Adib Khumaidi dalam keterangannya.
Selain itu, secara luas program pemeriksaan kesehatan gratis juga berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan.
Sebagai organisasi profesi dokter, IDI menyatakan bahwa pihaknya senantiasa siap menjadi mitra strategis pemerintah dan berkolaborasi untuk memastikan keberhasilan program ini untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.
"Mari bersama-sama kita dukung dan kawal program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," tutur Adib.
Dampaknya ke BPJS Kesehatan
Merespons program cek kesehatan gratis bagi masyarakat pada saat hari ulang tahun (HUT) mulai 2025 mendatang, BPJS Kesehatan memperkirakan peningkatan klaim dalam jangka pendek, namun dapat meredam potensi lonjakan klaim dalam jangka panjang.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby menuturkan, program cek kesehatan atau skrining kesehatan gratis yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meningkatkan utilitas peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam jangka pendek. Sebab, akan lebih banyak masyarakat atau peserta yang akan memeriksa kesehatannya di fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut di jangka panjang, program skrining kesehatan gratis itu dipercaya bakal berdampak positif untuk menekan klaim yang dibayarkan BPJS Kesehatan. Masyarakat akan mawas diri untuk tetap menjaga kesehatannya.
Selain itu, mereka juga akan semakin mewaspadai penyakit yang telah terdeteksi menjadi lebih parah. Sementara BPJS Kesehatan dapat memberikan layanan perawatan atau pengobatan yang diperlukan peserta dalam rangka pencegahan terkena penyakit yang lebih serius.
Sebagai gambaran, masyarakat yang berpotensi terkena kanker bisa terdeteksi lebih dini untuk segera mendapat penanganan. Individu yang dimaksud akan melakukan perawatan dan pengobatan dalam jangka pendek, hingga klaim yang dibayarkan BPJS Kesehatan juga akan meningkat. Tapi dalam jangka panjang, individu tersebut lebih sehat sehingga menekan klaim yang mungkin bisa lebih besar.