Liputan6.com, Karo - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil mengevakuasi 10 warga yang tertimbun longsor di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), hingga Senin malam, 25 November 2024. Seluruh korban dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, petugas gabungan yang dipimpin Basarnas memfokuskan pencarian korban di sekitar bangunan rumah yang terdampak longsor.
"Sepuluh korban meninggal telah dievakuasi dan didentifikasi di Rumah Sakit Kabanjahe," kata Abdul Muhari.
Baca Juga
Advertisement
Disebutkan, Operasi SAR dihentikan dihentikan sementara untuk memastikan aspek keamanan dan keselamatan petugas di lokasi terdampak. Operasi SAR akan dilanjutkan pada hari ini, Selasa (26/11/2024).
"Pada Senin kemarin BPBD dan dinas terkait berhasil membersihkan dua titik longsoran yang menimbun akses menuju lokasi yang diduga masih adanya warga tertimbun longsor," sebutnya.
Tim Gabungan
Operasi SAR dilakukan petugas gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Karo, TNI, Polri dan warga setempat.
Sementara itu, material longsor di sekitar Masjid Al-Hidayah yang terletak di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Karo, belum sepenuhnya berhasil dibersihkan. Kondisi tersebut menyebabkan akses jalan belum dapat dilalui kendaraan.
Selain jatuh korban jiwa, tanah longsor mengakibatkan kerusakan tempat tinggal. BNPB mencatat, bangunan yang mengalami kerusakan berat mencakup rumah warga 2 unit, penginapan dan masjid masing-masing 1 unit.
"Material longsor sempat memutus akses jalan yang menghubungkan Desa Semangat Gunung menuju Desa Doulu," Abdul Muhari menuturkan.
Advertisement
Sektor Terdampak
Pada lahan pertanian dan sektor perikanan terdampak, dan pemerintah daerah setempat masih melakukan pendataan di lapangan. Sedangkan dampak lain tanah longsor menyasar pada infrastruktur irigasi dan jaringan listrik yang terputus.
Tanah longsor di Desa Semangat Gunung atau dekat dengan pemandian air panas Sidebu debu terjadi setelah adanya hujan lebat pada Sabtu lalu, 23 November 2024, pukul 14.00 WIB.
Imbauan BMKG
Memasuki puncak musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang.
"Lakukan upaya aksi dini untuk menyelamatkan diri dan keluarga. Warga dapat memantau potensi curah hujan melalui kanal resmi pemerintah atau pun BPBD," Abdul Muhari menandaskan.
Advertisement