Israel dan Hizbullah Siap Lakukan Genjatan Senjata, Keputusan Penting agar Tak Ada Lagi Korban Jiwa

Israel dan Hizbullah selangkah lagi menuju gencatan senjata. Kesepakatan ini menjadi harapan baru setelah konflik panjang yang menelan banyak korban jiwa.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 26 Nov 2024, 09:34 WIB
Ilustrasi jabat tangan. bersalaman, sepakat, setuju, kepercayaan. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Setelah berminggu-minggu perundingan intensif, dunia menyambut kabar optimis terkait konflik berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan mengumumkan gencatan senjata dalam waktu 36 jam ke depan, menandai sebuah langkah besar menuju perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Rencana ini disebut-sebut sebagai terobosan diplomatik penting yang telah dinanti setelah konflik panjang yang menelan ribuan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar di Lebanon. Negosiasi berlangsung di tengah ketegangan yang terus memanas, dengan serangan besar-besaran dari kedua belah pihak dalam beberapa hari terakhir.

Meski kesepakatan semakin dekat, sejumlah masalah kritis masih memerlukan penyelesaian. Berikut perkembangan kronologis terkait gencatan senjata yang menjadi perhatian dunia.


1. Langkah Diplomatik: Peran Amerika Serikat dan Prancis

Presiden Joe Biden berdiri bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah konferensi pers di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Kamis, 1 Desember 2022. (Foto: AP/Susan Walsh)

Amerika Serikat dan Prancis mengambil peran sentral dalam upaya mendamaikan konflik Israel dan Hizbullah. Presiden Joe Biden dan Emmanuel Macron berencana mengumumkan kesepakatan gencatan senjata, yang telah dirundingkan secara intensif dengan melibatkan mediator utama seperti Amos Hochstein.

“Kami sangat mendorong agar ini segera tercapai,” ujar John Kirby, juru bicara keamanan nasional AS, dikutip dari Reuters. 

Kemajuan signifikan juga dikonfirmasi oleh kantor kepresidenan Prancis, yang menyebutkan bahwa negosiasi berada pada tahap akhir dan hanya menunggu persetujuan beberapa pihak.


2. Poin Utama dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Kesepakatan ini mencakup penarikan militer Israel dari Lebanon selatan dan penempatan pasukan reguler Lebanon di wilayah perbatasan dalam waktu 60 hari. Sebagai langkah tambahan, komite lima negara yang dipimpin oleh AS akan dibentuk untuk memantau implementasi gencatan senjata.

Salah satu poin kontroversial adalah hak Israel untuk menyerang wilayah selatan Lebanon jika ancaman dari Hizbullah kembali muncul. Meski Lebanon awalnya menolak klausul ini, perundingan berhasil mempersempit perbedaan di menit-menit terakhir. 

“Pertemuan kabinet pada Selasa akan fokus memberikan persetujuan pada teks perjanjian,” kata seorang pejabat senior Israel.


3. Tantangan Menuju Perdamaian: Serangan yang Terus Berlanjut

Tim penyelamat menyisir reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Beirut pada 23 November 2024, yang menargetkan lingkungan Basta Al-Fawqa. (AFP)

Meskipun ada upaya diplomatik, kekerasan di lapangan tetap meningkat dalam beberapa hari terakhir. Sepanjang akhir pekan, serangan besar-besaran Israel di Beirut menewaskan setidaknya 29 orang, sementara Hizbullah merespons dengan meluncurkan 250 roket ke wilayah Israel.

Michael Herzog, Duta Besar Israel untuk AS, menyebut kesepakatan ini hampir tercapai meskipun tantangan besar masih menghambat. 

“Kami bergerak ke arah kesepakatan, tetapi ada sejumlah masalah yang harus diatasi,” ujarnya.


4. Reaksi dari Pihak-Pihak yang Berkonflik

Di pihak Israel, Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir menegaskan bahwa Hizbullah harus ditekan dengan peperangan hingga mencapai kemenangan mutlak. Hal ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyebutkan bahwa kesepakatan belum final. 

“Belum terlambat untuk menghentikan kesepakatan ini,” tulis Netanyahu di akun media sosialnya.

Sementara itu, Hizbullah tetap menunjukkan kekuatannya meskipun kehilangan sejumlah pemimpin utama akibat serangan Israel. Serangan balasan mereka menunjukkan bahwa kelompok ini masih memiliki kemampuan militer yang signifikan di tengah tekanan diplomatik.


5. Dampak Konflik terhadap Lebanon dan Israel

Konflik ini telah menyebabkan kerusakan besar di Lebanon, terutama di wilayah selatan dan pinggiran Beirut. Warga sipil menjadi korban utama, dengan banyak di antaranya terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman. Di sisi lain, Israel juga menghadapi ancaman serius dari roket Hizbullah yang menghantam sejumlah wilayah perbatasan.

“Kerugian yang diderita kedua belah pihak menegaskan pentingnya gencatan senjata sebagai langkah awal menuju stabilitas,” kata seorang analis keamanan Timur Tengah.


Kapan gencatan senjata akan diumumkan?

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan mengumumkan gencatan senjata dalam waktu 36 jam, meskipun keputusan final masih menunggu persetujuan pihak-pihak terkait.


Apa saja poin utama dalam kesepakatan ini?

Kesepakatan mencakup penarikan militer Israel dari Lebanon selatan, penempatan pasukan reguler Lebanon di perbatasan, dan pembentukan komite internasional untuk memantau implementasi gencatan senjata.


Apa tantangan terbesar menuju perdamaian?

Tantangan terbesar adalah memastikan penghentian serangan dari kedua belah pihak serta mengatasi perbedaan terkait hak Israel untuk menyerang kembali jika ancaman muncul.


Bagaimana dampak konflik ini terhadap Lebanon?

Kerusakan besar terjadi di wilayah selatan Lebanon, terutama di Dahiyeh, dengan banyak warga sipil menjadi korban atau mengungsi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya