Liputan6.com, Jakarta Dampak dari pemilihan presiden AS 2024 telah menjadi berkah bagi Elon Musk.
Melansir CNN Business, Selasa (26/11/2024) kekayaan Musk, yang dikenal sebagai orang terkaya di dunia, naik menjadi USD 347,8 miliar atau setara Rp.5,5 kuadriliun.
Advertisement
Laporan Bloomberg Billionaires Index mengungkapkan bahwa jumlah kekayaan Musk kali ini melampaui rekor sebelumnya pada November 2021, ketika kekayaan bersih pendiri Tesla itu melampaui USD 340 miliar atau Rp.5,4 kuadriliun.
Kekayaan pemegang saham individu terbesar Tesla itu telah naik hingga USD 83 miliar atau Rp.1,321 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Saham Tesla telah menguat sejak Pilpres AS dan naik 3,8% pada hari Jumat.
Sejak Hari Pemilihan, saham produsen mobil listrik itu telah naik sekitar 40% karena keyakinan investor bahwa pengaruh Musk dalam pemerintahan Donald Trump akan mengantar era deregulasi yang akan menguntungkan perusahaan.
Sebagai informasi, Musk merupakan kepala eksekutif Tesla dan SpaceX, serta pemilik X dan CEO usaha patungan lainnya, termasuk Neuralink, xAI, dan Boring Company.
Sekarang, bersama dengan Vivek Ramaswamy, ia akan mengawasi Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru, yang dinamai berdasarkan kripto memecoin.
Nilai startup kecerdasan buatan milik Musk, xAI, juga meningkat lebih dari dua kali lipat pekan ini dalam putaran pendanaan baru, melonjak menjadi USD 50 miliar atau Rp.795,8 triliun dari beberapa bulan lalu, menurut Wall Street Journal.
Kekayaan Musk telah meroket melampaui rekan-rekannya dalam peringkat miliarder, yang sering kali memperlihatkan para pesaing teratas bertukar tempat.
Hingga Selasa, Musk lebih kaya USD 100 miliar dari orang terkaya kedua di dunia sekaligus pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Elon Musk jadi Menteri Donald Trump, Posisi Apa?
Bos Tesla Elon Musk menjadi salah satu nama menjadi salah satu menteri atau pejabat di Kabinet Presiden Terpilih Donald Trump. Elon Musk bersama Vivek Ramaswamy akan memimpin Deparment of Government Efficiency (DOGE).
Tujuannya untuk menargetkan pemotongan USD 2 triliun dari anggaran pemerintah federal sebesar USD 7 triliun -- meskipun tidak seorang pun menjelaskan bagaimana pemotongan drastis tersebut akan dilakukan.
Elon Musk juga sempat menyampaikan janjinya untuk membawa gaya manajemen "keras"-nya ke Washington D.C sambil menjanjikan transisi yang adil dan manusiawi bagi pekerja federal yang dipecat.
Advertisement