Pilgub Sumut 2024 Jadi Perhatian Khusus PDIP, Yasonna Laoly Beberkan Alasannya

PDIP memberikan perhatian khusus pada kontestasi Pilgub Sumut 2024. Pada Pilkada Sumut kali ini, ada 2 paslon yang bertarung, yaitu Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Nov 2024, 19:36 WIB
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan, Yasonna H Laoly, dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Edy-Hasan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin, 25 November 2024 (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan - PDIP memberikan perhatian khusus pada kontestasi Pilgub Sumut 2024. Pada Pilkada Sumut kali ini, ada 2 paslon yang bertarung, yaitu Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan, Yasonna H Laoly mengatakan, pihaknya memperhatikan dinamika yang ada di Sumut dalam rangka Pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Secara khusus menjadi perhatian adalah Pilgub Sumut.

"Pastinya, kita tahu semua, Sekjen DPP PDIP, Bapak Hasto Kristiyanto, sudah mengingatkan kami, karena ada pertarungan besar di Pilkada Sumut ini," kata Yasonna dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Edy-Hasan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin, 25 November 2024.

Diungkapkan Yasonna, pihaknya mencium ada dugaan kecurangan yang dilakukan rival dari Edy-Hasan di Pilgub Sumut, yang tersistemik, terstruktur, dan masif.

"Kami dari Edy-Hasan menghadapi suatu tantangan besar, upaya-upaya (dugaan kecurangan) tersistemik, terstruktur, bahkan masif dalam memenangkan salah satu calon," sebut Yasonna, mantan Menteri Hukum dan HAM RI.

"PDIP memberikan perhatian khusus di Pilkada Sumut ini. Seperti yang disampaikan Tim Hukum, saya seperti itu juga, kami mendapatkan laporan," sambungnya.

 


Upaya-Upaya Sitematis

Yasonna H Laoly (Reza Efendi/Liputan6.com)

Diungkapkan Yasonna lagi, tidak saja soal dugaan kecurangan, pihaknya mengalami upaya-upaya tersistematis dalam mendapatkan penggalangan dana untuk membiayai saksi-saksi Edy-Hasan di Pilgub Sumut 2024.

"Kami melihat ada upaya-upaya sistematis, dari mencegah dukung-dukungan, mencegah dukungan dari para sponsor untuk galang dana untuk saksi," ujarnya.

Meski demikian, tidak menyurutkan pihaknya dalam bertarung di Pilgub Sumut. Yasonna menginstruksikan seluruh kader untuk bergotong-royong saling membantu dalam penggalangan dana saksi.

"Untuk memilih saksi-saksi dari kader yang militan di TPS, PPS, dan PPK. Instruksi partai kepada kader karena Pilkada Sumut menjadi perhatian khusus," Yasonna menegaskan.


Berupaya Maksimal

Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin kepada wartawan di posko pemenangan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Senin, 25 November 2024 (Reza Efendi/Liputan6.com)

Disebutkan Yasonna, PDIP akan berupaya maksimal dalam Pilgub Sumut 2024, untuk menghadapi tantangan besar dari rival mereka di Pilkada serentak.

"Sekjen DPP PDI, Hasto Kristiyanto mengatakan kalau menggalang dana saksi-saksi kita. Kita hadapi tantangan besar," sebutnya.

Yasonna mebeberkan ada dugaan pergerakan untuk memenangkan salah satu paslon dengan melibatkan aparat pemerintah dan 'Partai Cokelat'.

"Ada Kepling disuruh mengumpulkan suara dan memenangkan calon Gubernur, yang bukan kami dukung. Ini jelas kenapa saya ditugaskan," ucapnya.


Bukan Soal Menang Kalah

Tim Hukum Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala (Reza Efendi/Liputan6.com)

Yasonna H Laoly mengatakan, Pilkada Sumut 2024 bukan soal menang san kalah, tapi PDIP mau proses demokrasi berjalan dengan baik.

Menurutnya, Pileg dan Pilpres yang lalu, adalah demokrasi yang brutal. Format keberhasilan itu mau direplikasikan di beberapa Pilkada serentak, termasuk di Pilgub Sumut.

"Saya mengajak mengawasi Pilkada. Saya juga mengajak teman-teman Polri untuk menggunakan hati nurani. Jangan demokrasi ini mundur, terlalu banyak taruhannya," Yasonna menandaskan.

Konferensi pers turut dihadiri Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, Sekretaris DPD PDIP Sumut sekaligus Wakil Ketua DPRD Sumut, Sutarto, dan Ketua Tim Pemenangan Edy-Hasan, Darlan Harahap.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya