Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Ekonomi untuk Departemen Keuangan Inggris, Tulip Siddiq mengatakan pada Tokenization Summit pemerintah Inggris berupaya untuk mengintegrasikan keuangan tradisional dan aset kripto.
Tulip menjelaskan tentang teknologi buku besar terdistribusi (DLT). Ia mengatakan DLT adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk memastikan Inggris mempertahankan tempatnya sebagai pusat keuangan dunia terkemuka.
Advertisement
Lebih jauh, Bank of England dan Financial Conduct Authority meluncurkan Digital Securities Sandbox pada September sebagai bagian dari strategi mereka.
“Digital Securities Sandbox adalah contoh fantastis tentang apa yang dapat kita capai ketika pemerintah, regulator, dan industri bekerja sama,” kata Tulip, dikutip dari Coinmarketcap, Rabu (27/11/2024).
Perusahaan akan menggunakan DLT untuk menjalankan transaksi langsung dalam lingkungan yang diatur melalui program ini. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengenalan platform baru untuk pembuatan, perdagangan, dan penyelesaian sekuritas pada DLT.
Sandbox ini juga merupakan tempat pemerintah akan mengujicobakan Penerbitan Obligasi Digital yang disebut DIGIT. Melalui uji coba ini, potensi blockchain untuk penerbitan utang juga akan dieksplorasi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
RUU Aset Digital telah ditambahkan ke Parlemen Inggris
Tulip menambahkan bahwa RUU Aset Digital telah diperkenalkan ke Parlemen Inggris. Tujuan dari RUU ini adalah untuk menentukan legalitas seputar aset digital, dan kerangka legislatif yang diperlukan untuk mendukung inovasi di berbagai bidang seperti dana tokenisasi.
Mengenai regulasi, pemerintah mengonfirmasi niatnya untuk membangun kerangka kerja yang komprehensif untuk aset kripto dan stablecoin. Ini termasuk membangun aktivitas yang diatur untuk stablecoin dan manajemen risiko.
Advertisement