Liputan6.com, Jakarta Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 menghadirkan beragam karakter calon, termasuk Dharma Pongrekun, cagub independen yang kerap mencuri perhatian dengan pemikiran dan ide uniknya. Sosok yang satu ini tidak hanya dikenal karena latar belakangnya sebagai purnawirawan Polri, tetapi juga pandangan-pandangan yang berbeda dari kandidat lainnya.
Mengutip Liputan6.com, Dharma, yang lahir di Palu pada 12 Januari 1966, mencalonkan diri melalui jalur independen bersama Kun Wardana. Meski kerap dipandang sebagai sosok kontroversial, ia merasa bangga dengan ide-idenya yang dianggap ‘aneh’ oleh sebagian orang.
Advertisement
Seiring dengan pencalonannya, publik semakin penasaran dengan sisi lain dari Dharma Pongrekun, termasuk bagaimana ia memandang dunia politik dan kontribusi yang ingin ia berikan kepada Jakarta.
Perjalanan Karier Dharma Pongrekun
Dharma Pongrekun memulai kariernya di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1988. Setelah lulus, ia mendalami berbagai bidang, termasuk reserse dan keamanan siber, yang membuatnya memiliki rekam jejak kuat di bidang penegakan hukum.
Puncak kariernya di Polri adalah saat menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Ia memainkan peran strategis dalam meningkatkan keamanan digital di Indonesia sebelum akhirnya pensiun pada 2024 dengan pangkat Komisaris Jenderal.
Dharma juga dikenal sebagai akademisi yang gigih, dengan gelar magister di bidang manajemen dan hukum dari Universitas Bhayangkara dan UGM. Gelar doktor kehormatan di bidang kemanusiaan yang ia raih pada 2023 semakin memperkuat profil intelektualnya.
Advertisement
Pemikiran Unik yang Mencuri Perhatian
Dharma Pongrekun dikenal dengan ide-idenya yang berbeda. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa pemikiran ‘aneh’ adalah hasil dari orisinalitas dan keberanian untuk berpikir di luar kotak.
Salah satu ide kontroversialnya adalah ketika ia menyoroti dampak negatif teknologi terhadap manusia. Meski menuai kritik, Dharma tetap teguh dengan pandangannya, menganggap pemikiran seperti ini penting untuk menciptakan perubahan.
Ia mengaku tidak takut dicap aneh. Justru dari ide-ide yang dianggap aneh biasanya melahirkan solusi.
Pencalonan Melalui Jalur Independen
Dharma memutuskan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen. Langkah ini dianggap berani, mengingat prosesnya yang lebih sulit dibandingkan pencalonan melalui partai.
Ia berhasil mengumpulkan dukungan dari lebih dari 618.000 pemilih di Jakarta, yang melampaui ambang batas 7,5% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Keberhasilannya ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap visi dan misinya untuk Jakarta.
Advertisement
Komitmen terhadap Jakarta
Dalam berbagai kesempatan, Dharma menyampaikan komitmennya untuk mengedepankan transparansi dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Salah satu program unggulannya adalah upaya untuk mengatasi masalah kemacetan dan banjir melalui pendekatan berbasis teknologi.
Selain itu, Dharma juga menekankan pentingnya keberagaman dalam setiap kebijakan yang akan diterapkannya jika terpilih.
Menghadapi Kritik dengan Bangga
Meski sering mendapat kritik atas ide-idenya, Dharma merasa bangga menjadi dirinya sendiri. Ia percaya bahwa seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk berbeda.
Dharma mengaku lebih memilih dicap aneh daripada hanya mengikuti arus. Pernyataan ini menjadi bukti bahwa ia adalah sosok yang teguh dan tidak ragu membawa perubahan.
Advertisement
1. Apa latar belakang pendidikan Dharma Pongrekun?
Dharma adalah lulusan Akpol 1988 dan memiliki gelar magister dari Universitas Bhayangkara dan UGM.
2. Apa saja ide unik yang pernah disampaikan Dharma?
Ia menyoroti dampak negatif teknologi terhadap manusia dan mengajukan solusi berbasis orisinalitas.
Advertisement
3. Mengapa Dharma mencalonkan diri melalui jalur independen?
Ia ingin menunjukkan keberpihakan pada masyarakat tanpa terikat kepentingan partai politik.
4. Apa program unggulan Dharma untuk Jakarta?
Dharma berfokus pada pengentasan banjir dan kemacetan dengan pendekatan teknologi.
Advertisement