Liputan6.com, Jakarta Pilkada Jateng 2024 membawa nama Ahmad Luthfi ke panggung politik yang lebih besar. Mantan Kapolda Jawa Tengah ini resmi maju sebagai calon gubernur dari Partai Gerindra. Namun, perjalanannya tak lepas dari berbagai tantangan, termasuk serangan hoaks dan isu negatif yang memengaruhi citranya di publik.
Hoaks mengenai "pulang kampung" jika kalah di Pilkada menjadi salah satu kasus yang mencuat di media sosial. Selain itu, komentar-komentarnya dalam kampanye juga menuai kritik, terutama yang dianggap tidak sensitif terhadap masyarakat kecil.
Advertisement
Bagaimana Ahmad Luthfi menghadapi tantangan ini? Artikel ini akan mengulas perjalanan pencalonannya secara mendalam dan kronologis.
Awal Karier Ahmad Luthfi dan Pencalonannya
Ahmad Luthfi memulai kariernya di kepolisian, meskipun bukan lulusan Akpol. Namanya mulai dikenal luas saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah, di mana ia menangani berbagai kasus besar.
Pada Pilkada Jateng 2024, Ahmad Luthfi maju sebagai calon gubernur didukung oleh Partai Gerindra. Visi utamanya adalah mewujudkan Jawa Tengah yang lebih aman dan sejahtera.
Advertisement
Hoaks "Pulang Kampung" Jika Kalah
Di tengah masa kampanye, muncul unggahan di media sosial yang menyebut Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah. Hoaks ini sempat viral dan memengaruhi opini publik.
Selanjutnya, investigasi menunjukkan bahwa narasi tersebut adalah editan.
"Tidak ada pernyataan resmi yang mendukung klaim ini," menurut laporan cek fakta dari Antara News.
Blunder Kampanye dan Tudingan Hina Orang Miskin
Beberapa pernyataan Ahmad Luthfi saat kampanye menuai kritik. Salah satu blunder yang menjadi sorotan adalah pernyataan yang dianggap meremehkan masyarakat kecil.
Meski demikian, tim kampanye Ahmad Luthfi berusaha meluruskan bahwa ucapannya disalahartikan. Mereka menegaskan komitmen Luthfi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil melalui program-program unggulan.
Advertisement
Dukungan dari Partai dan Tokoh Nasional
Ahmad Luthfi mendapat dukungan penuh dari Partai Gerindra dan sejumlah tokoh nasional. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto turut hadir dalam kampanye pamungkasnya di Semarang.
Keberadaan tokoh-tokoh besar ini menjadi nilai tambah dalam memperkuat elektabilitas Ahmad Luthfi di tengah gempuran isu negatif.
Tantangan Elektabilitas di Tengah Hoaks
Hoaks dan blunder kampanye menjadi tantangan besar bagi elektabilitas Ahmad Luthfi. Meski demikian, survei menunjukkan ia masih berada di posisi kedua dengan angka yang kompetitif.
Tim sukses Ahmad Luthfi menyatakan optimisme bahwa masyarakat dapat membedakan fakta dari hoaks. "Kampanye kami tetap fokus pada isu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujar salah satu anggota tim.
1. Apa hoaks yang menyerang Ahmad Luthfi dalam Pilkada Jateng 2024?
Salah satu hoaks yang mencuat adalah klaim bahwa ia akan pulang ke Jawa Timur jika kalah, yang sudah terbukti tidak benar.
Advertisement
2. Apa blunder Ahmad Luthfi yang paling disorot?
Beberapa pernyataannya dianggap meremehkan masyarakat kecil, meskipun tim kampanye menyatakan hal itu adalah kesalahpahaman.
3. Siapa yang mendukung pencalonan Ahmad Luthfi?
Ia didukung oleh Partai Gerindra dan tokoh nasional seperti Presiden Prabowo Subianto.
Advertisement
4. Bagaimana elektabilitas Ahmad Luthfi di tengah serangan hoaks?
Meski menghadapi tantangan, survei menunjukkan elektabilitasnya tetap kompetitif dengan kandidat lainnya.