Flyover Sekip Ujung Urai Macet Simpang Angkatan 66 Palembang

Flyover Sekip Ujung dibangun sejak 2022-2024 dengan panjang 660 meter. Terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Nov 2024, 12:15 WIB
Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang, Sumatera Selatan. (dok Kementerian Pekerjaan Umum)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Flyover Sekip Ujung telah beroperasi dan memberikan manfaat mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari arah Jalan Basuki Rahmad-Jalan R Sukamto dan Jalan Amphibi-Jalan Angkatan 66 di Kota Palembang

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pembangunan infrastruktur konektivitas diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut. 

"Pembangunan Flyover Sekip Ujung akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping itu juga memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Dody, Rabu (27/11/2024).

Flyover Sekip Ujung dibangun sejak 2022-2024 dengan panjang 660 meter. Terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto).

Pengadaan lahan dilaksanakan oleh Pemprov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang. Pekerjaan fisik flyover dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dengan kontraktor PT Waskita Karya dan PT Ricky Kencana (KSO) dengan biaya sekitar Rp 168,1 miliar.


Teknologi Mortar Busa

Flyover Sekip Ujung di Kota Palembang, Sumatera Selatan. (dok Kementerian Pekerjaan Umum)

Pembangunan Flyover Sekip Ujung menggunakan teknologi Mortar Busa, sehingga dapat mengurangi sekitar 50 persen waktu pelaksanaan dibandingkan dengan timbunan tanah. Untuk menambah kenyamanan pengguna jalan, flyover ini juga dilengkapi  dengan penerangan LED dengan jarak tiang setiap 40 meter mulai dari awal oprit hingga ujung oprit. 

Tampilan flyover juga dihiasi beautifikasi ornamen bangunan dengan mengedepankan seni dan budaya lokal. Sehingga dapat memperindah wajah Kota Palembang, termasuk lansekap di area bawah flyover.

"Ornamen untuk beautifikasi berupa panel-panel songket yang merupakan kain tenun asli Sumsel. Kain songket ini tentunya akan menambah daya tarik dan menunjukan kebersamaan, kerja sama antara Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang, dan Pemerintah Pusat," pungkas Dody. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya