Berikan Hak Pilih di Pilkada 2024, Terpidana Kasus Vina Cirebon Sampaikan Harapannya

Para terpidana berharap melalui Pilkada ini, siapapun pemimpin terpilih mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 27 Nov 2024, 15:14 WIB
Hadi Saputra salah satu terpidana kasus Vina Cirebon turut memberikan hak pilih mereka di Pilkada Serentak 2024. (Ist)

Liputan6.com, Cirebon - Antusiasme masyarakat memberikan hak pilih mereka pada Pilkada 2024 dirasakan para warga binaan di Lapas Kelas 1 Cirebon. Beberapa diantaranya adalah terpidana kasus pembunuhan sejoli Eky dan Vina Cirebon.

Mereka dengan tertib mengantre untuk memberikan hak pilih mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 903 yang disediakan khusus di dalam area Lapas Kelas 1 Cirebon.

Keenam terpidana kasus Vina Cirebon tersebut yakni Hadi Saputra, Jaya, Eko Ramadani, Eka Sandi, Supriyanto dan Rivaldy Aditiya Wardhana. 

"Iya kami semua di sini memberikan hak pilih dan selalu ikut nyoblos setiap ada Pemilu," kata salah seorang terpidana kasus Vina Cirebon, Hadi Saputra, Rabu (27/11/2024).

Hadi mengaku masing-masing terpidana memiliki pilihan sendiri. Ia berharap melalui Pilkada ini, siapapun pemimpin terpilih mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. 

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya selalu berpartisipasi dalam pemilu selama delapan tahun menjalani hukuman di lapas.

"Pokoknya setiap pemilu ikut nyoblos," katanya.


Hukum Adil

Hal senada disampaikan terpidana lain Supriyanto. Ia mengaku sudah delapan kali ikut pemilu selama menjadi warga binaan. 

Dia pun mengaku merasa senang bisa memilih sesuai dengan hati nurani nya memilih para kontestan Pilkada di Kota Cirebon maupun Jawa Barat.

"Sudah delapan kali pencoblosan," katanya.

Ia berhap pada Pilkada 2024, pemimpin terpilih bisa berlaku adil dalam menegakkan hukum. Ia berharal hukum di Indonesia tidak pilih kasih. 

Mereka berharap pemimpin terpilih bisa berbuat adil terutama kepada rakyat kecil. Ia juga berharap pemimpin terpilih dapat mengayomi masyarakat. 

"Semoga hukum di Indonesia adil jangan hanya orang berduit sajalah yang dibela," katanya.

Kepala Lapas Kelas 1 Cirebon, Yan Rusmanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam kepada warga binaan tentang pentingnya menggunakan hak pilih mereka secara bijak.

“Antusiasme warga binaan luar biasa. Saat sosialisasi bersama KPU, mereka sangat aktif bertanya, terutama tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mekanisme pemilihan,"ujarnya.

Dari total 651 DPT, tersedia dua TPS di dalam lapas untuk memfasilitasi warga binaan yang memiliki hak suara. Secara keseluruhan, warga binaan mencoblos di dua TPS yang disediakan di area lapas, yakni TPS 902 dan 903.

Ia menyebutkan, dari jumlah 651 DPT, terdapat 50 warga binaan yang turut memilih paslon di Pilkada Kota Cirebon 2024.  

"Sebagian besar memilih dalam pemilihan gubernur, sedangkan hanya 50 napi yang terdaftar untuk pemilihan wali kota," katanya.

Ia mengaku, para warga binaan kini lebih memahami tata cara pemilu, termasuk mengenali calon berdasarkan gambar, visi, dan misi yang telah disosialisasikan.

“Harapan kami, mereka dapat menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani. Tidak ada tekanan, dan keputusan sepenuhnya ada pada masing-masing individu. Kami hanya ingin memastikan mereka tidak golput,” tegasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya