Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK), menilai pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lebih tenang dan damai.
Menurutnya, Pilkada Jakarta 2024 menjadi ajang rekonsiliasi antar tokoh dan partai politik yang sempat terpecah belah di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dia mngatakan, pihak yang dulunya berseberangan pun, bersatu di Pilkada Jakarta 2024.
Advertisement
“Saya kira Pilkada Jakarta sangat rekonsiliatif ya. Ada yang ke sana, dulunya rival, gabung,” kata Ridwan Kamil di kediaman Ibundanya, Tjutju Sukaesih di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024).
“Saya kira itulah demokrasi yang tiap 5 tahun kita lihat, yang paling relevan,” sambung dia.
Adapun Ridwan Kamil menggunakan hak pilihnya untuk Pilkada Jawa Barat. Dia mencoblos bersama Istri Atalia Praratya di tempat pemungutan suara (TPS) 23 yang terletak di Jalan Rancabulan II, Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.
Pantauan Liputan6.com, Ridwan Kamil dan istri menggunakan hak suaranya di TPS pada pukul 11.18 WIB, Rabu (27/11/2024).
Keduanya berangkat dari kediaman yang berada tak jauh dari TPS. Ridwan Kamil dan Istri mengenakan kemeja senada, berwarna putih. Nampak, TPS yang menjadi lokasi Ridwan Kamil mencoblos sudah sepi. Selain Ridwan Kamil dan istri terlihat tak ada warga yang duduk di kursi tunggu yang disiapkan oleh petugas di TPS.
Optimis Menang
RK menyatakan, optimis menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024. Meski begitu, menurutnya calon pemimpin yang baik juga harus siap menerima kekalahan.
“Yang penting harapannya adalah pemimpin yang terbaik itu yang menjadi takdirnya, siap menang harus siap kalah," kata Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, RK tak membocorkan siapa kandidat gubernur ataupun wali kota yang ia pilih di Bandung dan Jawa Barat. Dia berharap, siapa pun yang terpilih dapat melanjutkan program dan kebijakan baik yang sudah ia terapkan di Jawa Barat.
"Dan kalau Jawa Barat nanti, yang terpilih semoga sama melanjutkan prestasi, hal-hal baik saat saya memimpin Jawa Barat, yang kurang-kurang silakan disempurnakan. Dibangun konsep-konsep baru sesuai dengan konteks 5 tahun ke depan yang tentu berbeda dengan lima tahun ke belakang," kata dia.
Advertisement