Liputan6.com, Palembang - Satu per satu penyandang tunanetra yang terdata sebagai daftar pemilih tetap (DPT), menyalurkan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19, di Sekolah Dasar (SD) Karya Dharma Bhakti (KDB) 1 Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).
Lokasi TPS 19 yang berada di Jalan Seduduk Putih Nomor 61 RT 30 Kelurahan 8 Ilir Palembang, Kecamatan Ilir Timur (IT) 3 Palembang Sumsel tersebut, juga dijaga oleh sekuriti penyandang tunanetra.
Di antara para tunanetra yang datang didampingi anggota keluarganya, ada dua pasangan suami istri (pasutri) tunanetra yang juga hadir dan melakukan pencoblosan.
Mereka adalah para atlet Paralympic cabang olahraga (cabor) goalball, yang sudah banyak mengukir prestasi di berbagai event olahraga paralympic di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Rahmat Zakarya (28) dan istrinya Mei Sari (26), adalah pasutri atlet goalball yang datang membawa putri sulungnya, Azalea yang baru berusia 3 tahun. Mereka tidak membutuhkan pendamping, karena penglihatannya masih jelas walau tak sesempurna orang normal pada umumnya.
Setiap pemilihan umum (pemilu), mereka selalu rutin menyalurkan hak suaranya. Bahkan, Rahmat-Mei Sari, juga datang bersama kapten tim goalball Palembang, Susilo (35) bersama sang istri Riska (29) dan putranya.
"Sebagai warga Indonesia yang baik, kami selalu menyalurkan hak suara saat pemilu. Memang biasanya TPS kami areal sekitar tempat tinggal. Apalagi di SD KBD 1 ini, yang juga jadi sekolah kami dulu," katanya kepada Liputan6.com setelah melakukan pencoblosan di Palembang, Rabu (27/11/2024).
Rahmat juga menceritakan kegiatannya sehari-hari sebagai terapis pijat dan juga atlet tim goalball yang sering menyumbangkan medali untuk Palembang, di event-event goalball di berbagai daerah di Indonesia.
Awalnya dia diajak oleh teman-teman sesama tunanetra, untuk berlatih goalball. Olahraga tangkap pola yang beranggotakan tiga pemain dalam satu tim. Dari olahraga ini, Rahmat mengasah diri untuk memperkuat indera pendengarannya.
"Karena setiap main, mata kita harus ditutup. Jadi harus mendengar jelas ke mana bola tersebut terlempar, karena ada alat suara seperti bunyi kerincingan di bola itu," ujar warga Palembang ini.
Berbagai prestasi diukir tim goalball Rahmat, seperti medali perak nasional di event Jawa Barat (Jabar) 2016, medali perak 2019 di Kota Prabumulih dan Baturaja tahun 2019.
Mereka juga berhasil menyabet medali emas di event olahraga goalball tahun 2013 di Porprov Sumsel yang digelar di Kabupaten Lahat. Yang terakhir, medali perunggu di Solo tahun 2024 ini.
Target Raih Emas
Mei Sari, sang istri juga menjadi atlet andalan goalball Palembang. Bersama timnya, dia juga meraih medali perunggu di Jabar 2016 lalu, medali perak di Porprov Sumsel 2021 dan 2023. Yang terakhir, timnya meraih medali emas di Solo tahun 2024.
"Kalau latihan fisik, sama seperti atlet lainnya, tak ada bedanya dengan disabilitas. Yang membedakan itu, jenis olahraganya saja. Dan kami selalu rutin latihan dua kali seminggu," ungkap Mei Sari.
Ditambahkan Susilo (35), kapten tim goalball putra Palembang, target mereka di tahun 2025, bisa meraih medali emas di Porprov Sumsel.
"Semoga dengan pemimpin yang terpilih nanti, baik di Pilkada Palembang atau juga Pilgub Sumsel, para atlet paralympic, terutama cabor goalball bisa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Apalagi target kami bisa mendapatkan medali emas di event tingkat provinsi dan nasional," katanya.
Advertisement