Liputan6.com, Jakarta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak telah dilaksanakan. Quick count atau perhitungan cepat sejumlah lembaga survei sedang berjalan.
Di TPS 12 Sumber, Banjarsari, Solo, tempat Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi menggunakan hak pilihnya, Rabu, (27/11/2024), sudah dilakukan penghitungan suara.
Advertisement
Melalui pantauan tim Liputan6.com, perhitungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah di TPS 12 Sumber tersebut dimulai sekitar pukul 13.30 oleh petugas KPPS dan hasilnya dimenangkan oleh pasangan 01 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi memperoleh 201 suara, dan pasangan nomor urut 02 Ahmad Luthfi-Taj Yasin dengan perolehan 170 suara, sedangkan suara tidak sah sejumlah 25 suara.
Perhitungan suara Pilkada Jawa Tengah 2024 dilaksanakan dengan lancar dan disetujui oleh para saksi yang hadir dark kedua belah pihak, namun, terdapat lebih dari 100 DPT yang tidak memenuhi hak pilihnya dari total 396 DPT.
"Ada yang tidak, mungkin ada lebih dari 100 yang tidak mencoblos. Total DPT 396 pemilih," ujar Wisnu Tri Wiyanto Ketua TPS 12 Sumber.
PDIP Soal Jokowi Turun Gunung di Pilgub Jateng dan Jakarta: Biarkan Warga Menilai Watak Seseorang
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilgub Jakarta. Dia juga bersedia ikut blusukan, jika diajak Ridwan Kamil selama masih berada di Jakarta.
Menanggapi ini, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa Jokowi bukan lagi kader partai. Dia mempersilakan saja jika Jokowi mendukung siapa pun di Pilkada 2024.
"Beliau sudah bukan kader partai karena melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Silakan saja," kata Djarot lewat pesan tertulis kepada merdeka.com, Selasa (19/11/2024).
Djarot mempersilakan masyarakat menilai watak dan kepribadian seseorang. Pihaknya berserah diri kepada takdir dan kedaulatan rakyat.
"Gusti Allah mboten sare dan biarkan warga menilai watak, budi pekerti dan kepribadian seseorang. Kita selalu berserah diri kepada kekuasaan Gusti Allah dan kedaulatan rakyat," tuturnya.
Djarot percaya masyarakat Jakarta sudah cerdas dan bisa membedakan mana loyang dan emas. Dia memastikan, Pramono-Rano terus menyerap aspirasi warga Jakarta.
"Saya yakin dan percaya warga Jakarta sudah cerdas dan bisa membedakan mana loyang dan mana emas," ucap Djarot.
"Mas Pram dan Bang Doel akan terus turun ke bawah, mendengarkan suara warga jakarta, dan memberikan solusi yang bisa diterapkan ketika diberikan amanah memimpin Jakarta," pungkasnya.
Advertisement