Liputan6.com, Semarang - Sepuluh hari menjelang pemungutan suara, sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan Andika-Hendi unggul tipis dalam kontestasi Pilgub Jateng. Selisih suara masih dalam toleransi margin of error sehingga disimpulkan kedua pasangan sama kuat.
Namun usai pemungutan suara, beberapa lembaga survei yang menggelar hitung cepat justru menempatkan pasangan yang diusung partai politik yang berafiliasi ke mantan Presiden Jokowi bisa unggul. Termasuk hasil hitung cepat Litbang Kompas yang memang dibiayai sendiri.
Advertisement
Aris Munandar, Koordinator Pekathik'e Mas Dar (relawan pendukung Sudaryono), mengakui bahwa dalam 10 hari terakhir Sudaryono yang saat ini menjadi Wakil Menteri Pertanian memang turun ke Jawa Tengah.
"Selama 10 hari itu Mas Dar keliling Jawa Tengah. Berbekal data mentah lokasi-lokasi yang lemah, Mas Dar bersama relawan bekerja keras," kata Aris.
Pendekatan Sudaryono sebenarnya bukan pendekatan politik. Ia juga tak mengampanyekan secara vulgar Ahmad Luthfi. Namun, ia paham budaya Jawa Tengah yang gampang merasa sungkan.
"Jadi tidak menggunakan ajakan langsung, namun bercerita bahwa komitmen mengadvokasi masyarakat agar sejalan dengan pemerintah pusat adalah Luthfi," katanya.
Yang disampaikan Aris Munandar linear dengan data di ormas Gerakan Tani Merdeka. Koordinator Gerakan Tani Merdeka Don Mudzakir menyebut bahwa gerakan Sudaryono memang tak terbaca secara kasat mata.
"Yang perlu diingat, Mas Dar adalah ketua Gerindra Jawa Tengah. Dimanapun ia punya organ yang bisa digerakkan. Ditambah mobilitas relawan dari berbagai kelompok. Mas Dar tak memberi petunjuk lisan maupun tertulis, namun kami melihat konsistensi gerakannya dan kami tiru,* kata Don.
Sepuluh hari keliling Jawa Tengah spontan bisa mengubah peta politik. Kabar terakhir berdasar hitung cepat Litbang Kompas pasangan Luthfi-Yassin mendapat 59,44% sementara Andika-Hendi memperoleh 40,56%. Hasil hitung cepat lembaga survei lainnya juga menunjukkan hasil bahwa pasangan Luthfi-Yassin unggul.