Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Brebes akan menindaklanjuti dugaan money politic agar memilih kotak kosong pada Pilkada Kabupaten Brebes 2024. Adapun, serangan fajar itu diduga dilakukan oleh oknum saat masa tenang kampanye.
Diketahui, Pilkada Kabupaten Brebes hanya ada calon tunggal yakni Paramitha Widya Kusuma berpasangan dengan Wurja untuk melawan kotak kosong.
Advertisement
"Semua akan saya tindak lanjuti setiap ada informasi awal,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Brebes, Trio Pahlevi saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa malam, 26 November 2024.
Menurut dia, pihaknya akan menelusuri informasi adanya dugaan bagi-bagi amplop atau serangan fajar yang beredar melalui media sosial maupun pesan berantai.
"Medsos, isu-isu yang beredar, itu termasuk dalam informasi awal oleh Bawaslu dan akan tindaklanjutnya penelusuran,” ujarnya.
Namun, Pahlevi belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait mekanisme menindaklanjuti dugaan money politic untuk memilih kotak kosong pada hari pencoblosan Pilkada Kabupaten Brebes 2024.
Beredar Foto Amplop Beserta Uang
Diketahui, beredar foto amplop yang berisikan uang pecahan Rp10.000, di atas amplop putih. Sedangkan, amplop tersebut tertera gambar kotak ilustrasi orang nomor 1 yang disilang dan kotak kosong nomor 2 dengan paku coblosan.
Selain itu, amplop itu tertulis Pilkada Kabupaten Brebes 2024 dengan anjuran ‘Coblos No. 2, Kotak Kosong’.
Adapun, tulisan lainnya seperti memprovokasi kalau kotak kosong menang itu pemilu ulang tahun 2025, demokrasi Kabupaten Brebes jalan bener, stop politik dinasti Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Brebes sehat demokrasi, bahagia masyarakatnya.
Advertisement