Iran Bakal Luncurkan CBDC untuk Hindari Sanksi AS

Gubernur Bank Sentral Iran (CBI) Mohammad Reza Farzin mengatakan Iran akan meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam waktu dekat. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi perbankan nasional pada 25 November.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Nov 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Sentral Iran (CBI) Mohammad Reza Farzin mengatakan Iran akan meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam waktu dekat. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi perbankan nasional pada 25 November. 

Ia menyoroti infrastruktur keuangan digital negara yang berkembang dengan baik dan berjanji untuk terus berinovasi dalam menghadapi sanksi

“Peluncuran CBDC merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk mempertahankan praktik perbankan modern,” kata Farzin dikutip dari Coinmarketcap, dikutip Kamis (28/11/2024).

Farin menambahkan, mengembangkan sistem perbankan yang inovatif merupakan tanggung jawab bank sentral di seluruh dunia, dan Iran bertekad untuk memenuhi tugas ini.

Rial digital telah dikembangkan sejak 2018 dan dilaporkan menggunakan teknologi Hyperledger Fabric sumber terbuka. Pada pertengahan 2023, tahap penelitian pra-percontohan telah selesai dengan melibatkan bank-bank besar Iran.

CBI meluncurkan proyek percontohan CBDC ritel pada bulan Juni di pulau Kish, yang merupakan zona perdagangan bebas Iran yang menampung 12 juta wisatawan per tahun. Rial digital sejauh ini tampaknya tidak diperantarai dan difokuskan pada penggunaan dalam negeri.

Iran dan Rusia telah berkolaborasi dalam produk pembayaran lintas batas lainnya, seperti stablecoin yang didukung emas. Iran juga telah bereksperimen dengan penggunaan mata uang kripto untuk perdagangan internasional, tetapi bursa mata uang kripto menghadapi konsekuensi karena melakukan bisnis dengan Iran yang melanggar sanksi AS.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 


Dilarang pada 2017, Maroko Bakal Kembali Izinkan Perdagangan Kripto

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Maroko, Abdellatif Jouahri mengungkapkan tengah mempersiapkan Rancangan undang-undang tentang mata uang kripto untuk menjalani proses adopsi di Maroko.

Mata uang kripto telah dilarang di Maroko sejak 2017, tetapi masyarakat terus menggunakannya secara diam-diam, menghindari pembatasan. 

“Bank sentral, yang dikenal sebagai Bank Al Maghrib, telah menyiapkan rancangan undang-undang yang mengatur aset kripto, yang saat ini sedang dalam proses adopsi,” kata Jouahri dalam sebuah konferensi internasional di Rabat, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (27/11/2024).

Bank Al Maghrib juga tengah menjajaki mata uang digital bank sentral (CBDC), katanya. CBDC dikendalikan oleh bank sentral, berbeda dengan mata uang kripto yang biasanya terdesentralisasi.

Jouahri menuturkan mengenai mata uang digital bank sentral, dan seperti banyak negara di seluruh dunia.

“Kami tengah menjajaki sejauh mana bentuk mata uang baru ini dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan kebijakan publik tertentu, khususnya dalam hal inklusi keuangan," katanya.

Pada 2022, Maroko menjadi salah satu negara yang adopsi kriptonya sangat tinggi di Afrika Utara. Data tersebut menunjukkan Maroko menempati urutan pertama di antara negara-negara di Afrika Utara, dan merupakan pemegang aset digital terbesar ke-50 di dunia.

Data lain dari platform pelacakan perdagangan BTC peer-to-peer, Useful Tulips, juga menguatkan data sebelumnya, yang menyatakan bahwa Maroko menempati peringkat pertama untuk perdagangan Bitcoin pada 2021 di wilayah tersebut. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


MicroStrategy Borong Bitcoin Senilai Rp 85,6 Triliun

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

MicroStrategy Inc membeli Bitcoin senilai USD 5,4 miliar atau setara Rp 85,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.863 per dolar AS), pembelian besar ketiga yang diumumkan bulan ini oleh proksi dana lindung nilai kripto.

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (26/11/2024), dengan menggunakan hasil dari penerbitan obligasi konversi senilai USD 3 miliar dan penjualan saham biasa, perusahaan yang berbasis di Tysons Corner, Virginia tersebut memperoleh 55.500 token dari 18 November hingga 24 November, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS. 

 MicroStrategy sekarang memiliki sekitar USD 38 miliar atau setara Rp 692,7 triliun Bitcoin, menjadikannya pemegang korporat terbesar yang diperdagangkan secara publik dari aset digital tersebut.

Salah satu pendiri dan Ketua MicroStrategy, Michael Saylor telah menarik perhatian Wall Street dengan mengubah pembuat perangkat lunak perusahaan tersebut menjadi apa yang disebutnya perusahaan "Bitcoin Treasury". 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya