Liputan6.com, Jakarta - Perintah untuk mendirikan sholat dengan jelas disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur'an. Salah satunya terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 110:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya: "Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan".
Rasulullah SAW juga telah menyebutkan bahwa sholat merupakan tiang agama. Artinya sholat adalah pondasi atau dasar dalam agama Islam.
Baca Juga
Advertisement
Sejatinya, sholat merupakan ibadah yang bertujuan untuk mengingat Allah. Namun, terkadang kita masih memikirkan hal-hal lain di luar ibadah yang menyebabkan sholat menjadi terburu-buru.
Sejalan dengan itu, Syekh Ali Jaber juga pernah mengungkapkan tentang pentingnya tenang dalam sholat. Sebab khusyuk adalah hasil dari sholat yang tenang.
Saksikan Video Pilihan ini:
Sholat adalah Ciri Orang yang Bertakwa
Ketika adzan sudah berkumandang maka bersegeralah untuk melaksanakan sholat. Sebagaimana sholat menjadi amalan pertama yang nanti akan dihisab di akhirat kelak.
"Kalau kita sudah mendengar 'Hayya 'alash-shalah, hayya 'alal-falah', segera tunaikan kewajiban kita. Kalau kita perhatikan dalam Al-Qur'an banyak ayat-ayat yang Allah SWT ikatkan sholat dengan zakat atau bahasa lain sholat dengan infaq," kata Syekh Ali Jaber dikutip dari YouTube @Muslimsalurandakwah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 2 Allah SWT telah berfirman bahwasanya Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi Muttaqin yaitu orang-orang yang bertakwa.
"Alkitab ini petunjuk, petunjuk bagi siapa? Bagi Muttaqin dan Allah menjelaskan sifat-sifat mereka. Kalau kita ingin meniru mereka, ingin bergabung bersama mereka, ingin menjadi seperti mereka, ikutilah penjelasan Al-Qur'an," ujarnya.
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada Allah, malaikat, surga, neraka, segala sesuatu yang gaib dan mereka melaksanakan sholat.
Advertisement
Khusyuk Hasil dari Sholat yang Tenang
Syekh Ali menjelaskan bahwa ada 2 tipe orang dalam melaksanakan sholat. Pertama adalah mereka yang hanya mengerjakan sholat. Kedua adalah orang yang mendirikan sholat
"Ada dua orang sholat di saf pertama, sama-sama rukuk, sama-sama sujud, sama-sama membaca Al-Qur'an. Tetapi satu diterima oleh Allah, satu tidak diterima oleh Allah. Apa persoalannya? Karena, satu menghadap Allah dengan hatinya dan satu hanya menghadap Allah dengan fisik, badannya," jelasnya.
Maka tak heran sering kita melihat orang yang sholat dengan hati, sholatnya terasa sangat nikmat, bacaannya bisa tenang begitu pun dengan gerakan sholatnya. Sangat berbeda tentunya dengan mereka yang terburu-buru dalam melaksanakan sholat.
"Inilah yang terjadi dalam keadaan kita, makanya kita merasa tidak nikmat sholat kita, yang kita hanya kejar seminar khusyuk dalam sholat, latihan khusyuk dalam sholat," ucapnya
"Sebenarnya bapak ibu biar faham, tidak ada perintah dalam Al-Qur'an memerintahkan sholat yang khusyuk, tidak ada perintah dari Rasul sholat yang khusyuk. Sholat khusyuk itu hasil dari sholat yang tenang, Allah perintahkan ketenangan dalam sholat," sambungnya.
Sifat khusyuk ini disebut sebagai sifat orang mukmin yang mana mereka melaksanakan sholatnya dengan tumakninah.
"Tumakninah salah satu rukun di dalam sholat. Tidak sah sholat seorang tanpa Al-Fatihah, betul? Sama, tidak sah sholat seorang tanpa tumakninah. Baca tenang, rukuk yang tenang, sujud yang tenang. Wallahi akan terasa," ucapnya.
Hasil dari ketenangan, upaya dan ikhtiar tersebut maka akan muncul rasa khusyuk. Sebab khusyuk bukan sesuatu yang datang dari luar, tapi sudah ada di dalam hati.