Kisah Ajaib Gus Dur dan 3 Koper Berisi Uang Miliaran Rupiah

Setelah Gus Dur wafat, koper-koper yang dititipkan Gus Dur itu akhirnya dibuka. Betapa terkejutnya Agus saat mendapati isi koper tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2024, 01:30 WIB
Kisah Kedermawanan Gus Dur. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, adalah sosok yang selalu menyisakan kisah unik di setiap langkah hidupnya. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini tidak hanya dikenal sebagai tokoh ulama dan negarawan, tetapi juga sebagai pribadi dengan kedermawanan luar biasa.

Dalam video di kanal YouTube @SPORTS_30626, terungkap sebuah kisah yang mengundang decak kagum. Gus Dur pernah menitipkan tiga koper kepada seorang pria bernama Agus yang tinggal di Malang.

Namun, ada pesan khusus yang menyertainya, koper tersebut tidak boleh dibuka sebelum Gus Dur wafat.

Setelah Gus Dur wafat, koper-koper itu akhirnya dibuka. Betapa terkejutnya Agus saat mendapati isi koper tersebut.

Di dalamnya terdapat uang sebanyak Rp3 miliar yang telah dimasukkan ke dalam amplop-amplop kecil. Uniknya, setiap amplop sudah diberi label nama dan alamat penerima sedekah.

Uang tersebut diamanahkan untuk disalurkan kepada anak-anak yatim dan janda-janda miskin. Kisah ini menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen Gus Dur dalam membantu sesama, terutama mereka yang kurang beruntung secara ekonomi.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Amplop Berisi Uang serta Nama Penerima

ilustrasi koper berisi uang. foto: istimewa

Amplop-amplop itu tidak hanya berisi uang, tetapi juga membawa pesan moral yang mendalam. Gus Dur mengajarkan bahwa bantuan kepada sesama tidak perlu menunggu momen khusus atau kondisi tertentu. Dengan persiapan yang matang, ia telah merencanakan bantuan tersebut jauh sebelum wafat.

Gus Dur memang sering kali dianggap sebagai sosok dengan karomah yang luar biasa. Banyak yang percaya bahwa tindakannya selalu memiliki hikmah yang mendalam. Kisah tiga koper ini hanya salah satu dari sekian banyak cerita tentang kedermawanan yang pernah ia lakukan.

Prinsip hidup sederhana yang dipegang Gus Dur juga tercermin dalam tindakannya. Meski memiliki posisi penting, ia tidak segan untuk berbagi bahkan hingga akhir hayatnya. Tindakan ini menjadi teladan bahwa kekayaan sejati tidak terletak pada harta, melainkan pada kemampuan untuk memberi.

Agus, pria yang menjadi saksi hidup kisah ini, merasa sangat terhormat mendapatkan kepercayaan dari Gus Dur. Ia dengan penuh tanggung jawab menyalurkan uang tersebut sesuai amanah yang diterima. Anak-anak yatim dan janda-janda miskin yang menjadi penerima pun tak mampu menyembunyikan rasa syukur mereka.

Kisah ini menyebar luas di masyarakat dan menjadi inspirasi banyak orang. Banyak yang tersentuh dengan cara Gus Dur memprioritaskan kepentingan orang lain, bahkan hingga ia telah tiada. Pesannya begitu sederhana: hidup adalah tentang memberi, bukan hanya menerima.

Kedermawanan Gus Dur juga menjadi pengingat bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang tidak melupakan rakyat kecil. Gus Dur selalu menunjukkan kepedulian tanpa pandang bulu, menjadikan dirinya panutan dalam berbagai aspek kehidupan.


Teladan Kedermawanan Gus Dur

ilustrasi uang (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kisah tiga koper ini juga menjadi bukti nyata bahwa keberkahan akan datang kepada siapa saja yang ikhlas berbagi. Gus Dur memahami bahwa harta yang dimiliki bukanlah milik pribadi, tetapi titipan yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.

Tidak hanya dikenal di Indonesia, kisah-kisah inspiratif tentang Gus Dur juga sering kali menjadi pembahasan di berbagai negara. Sosoknya yang humanis dan rendah hati mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat.

Ketika orang-orang membicarakan Gus Dur, mereka tidak hanya membahas tentang pemikiran dan kebijakan politiknya, tetapi juga tentang bagaimana ia menjalani hidup sebagai manusia biasa yang penuh cinta kasih.

Gus Dur selalu percaya bahwa cinta kepada sesama adalah inti dari keberhasilan hidup. Melalui tindakan nyata seperti kisah tiga koper ini, ia menunjukkan bahwa cinta tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan.

Hingga kini, kisah ini terus dikenang dan menjadi pengingat bahwa hidup harus dipenuhi dengan amal kebaikan. Gus Dur meninggalkan warisan yang jauh lebih berharga daripada harta benda, yaitu nilai-nilai kemanusiaan.

Banyak yang berharap agar generasi muda dapat meneladani tindakan Gus Dur. Dengan memahami pentingnya berbagi dan peduli, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

Kisah ajaib tiga koper berisi uang miliaran rupiah ini akan terus menjadi inspirasi bagi siapa saja yang mendengarnya. Gus Dur membuktikan bahwa kebaikan hati adalah warisan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya