Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) optimistis akan mencatat tren positif selama liburan Natal dan Tahun Baru. Segmen perhotelan menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Paradise Indonesia.
Sampai dengan kuartal III 2024, segmen perhotelan mencatatkan perolehan pendapatan Rp 424,4 miliar atau naik 24,1%, dan menyumbangkan 48,3% dari total pendapatan total Perusahaan sebesar Rp 878,1 miliar. Dalam segmen perhotelan, total tingkat okupansi Paradise Indonesia mencapai 71,9%.
Advertisement
Paradise Indonesia meyakini masih akan ada peningkatan tingkat hunian di bisnis perhotelan, efek dari musim libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kami optimis dapat menutup tahun fiskal 2024 dengan catatan positif. Kami memperkirakan peningkatan permintaan pada bisnis perhotelan kami, serta kinerja yang stabil di bisnis komersial,” ujar Presiden Direktur Indonesian Paradise Property Anthony P. Susilo, dikutip Rabu (27/11/2024).
Selain potensi peningkatan okupansi dari bisnis perhotelan, segmen komersial Paradise Indonesia juga diprediksi akan mengalami peningkatan traffic menjelang liburan akhir tahun dan Nataru. Hingga September 2024, bisnis komersial Paradise Indonesia turut mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp 365,3 miliar, atau naik sebesar 6,1% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Di samping itu, dengan tipe properti Paradise Indonesia yang bersifat mixed-use, memberikan dampak positif pada area sekitarnya, khususnya pada segmen komersial dan perhotelan.
"Paradise Indonesia memperkirakan bahwa liburan akhir tahun juga akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan ke mal-mal miliknya, sehingga mengamankan profitabilitas Perusahaan melalui penguatan segmen pendapatan berulang," kata Anthony.
Per September 2024, 90% dari pendapatan Paradise Indonesia berasal dari sumber pendapatan berulang. Potensi masih akan meningkatnya kedua segmen bisnis Perusahaan memberikan optimisme kepada Paradise Indonesia untuk bisa menutup akhir tahun dengan tren yang positif, dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit pada akhir tahun.
Kinerja Semester I 2024
Sebelumnya, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, Indonesian Paradise Property berhasil mengukuhkan laba Rp 280,77 miliar. Laba itu naik 254,85 persen dibandingkan laa semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 79,12 miliar.
Pertumbuhan laba signifikan itu sejalan dengan pendapatan perseroan pada semester I 2024 yang naik 3,51 persen menjadi Rp 556,46 miliar pada semester I 2024. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan Rp 537,59 miliar.
Segmen perhotelan menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan sebesar Rp 255 miliar. Diikuti oleh segmen komersial dengan kontribusi sebesar Rp 239 miliar, sementara penjualan properti menambahkan Rp 62 miliar pada pendapatan perusahaan.
“Kami menargetkan pertumbuhan laba bersih dua digit pada tahun ini dan kinerja positif di semester pertama ini semakin memperkuat fokus kami untuk mengejar pertumbuhan bisnis di seluruh segmen usaha.” ujar Presiden DirekturParadise Indonesia, Anthony P Susilo dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).
Beban Pokok
Sementara pendapatan naik, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 turun menjadi Rp 181,1 miliar dari Rp 187,68 miliar pada semester I 2023. Alhasil, laba bruto pada semester I 2024 naik menjadi Rp 375,35 miliar dibandingkan laba bruto semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 349,91 miliar.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba usaha Rp 202,64 miliar pada semester I 2024. Naik signifikan dibandingkan laba usaha semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 81,03 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar RP 4,73 miliar, beban keuangan Rp 79,77 miliar, dan pendapatan dividen Rp 47 miliar.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (21/8/2024), perseroan membukukan rugi selisih kurs Rp 1,62 miliar pada semester I 2024. Pada saat yang sama, perseroan membukukan bagian atas laba investasi sebesar Rp 143,38 miliar.
Advertisement
Laba Setelah Pajak
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 280,77 miliar.
Laba itu naik 254,85 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 79,12 miliar. Laba per saham dasar pada 30 Juni 2024 ikut naik menjadi Rp 25,11 dari sebelumnya Rp 7,08 per saham pada semester I 2023.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 9,63 triliun dari Rp 9,35 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas pada semester I 2024 turun menjadi Rp 3,41 triliun dari RP 3,42 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 6,23 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 9,35 triliun.