SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi

Local Heroes Brand 2024 memberikan penghargaan untuk lebih dari 10 brand lokal, termasuk SukkhaCitta.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Nov 2024, 22:00 WIB
Plakat Local Brand Heroes. (dok. Hypefast)

Liputan6.com, Jakarta - Bermunculannya brand lokal menggairahkan perekonomian. Masyarakat punya lebih banyak opsi menggunakan produk berkualitas dengan harga yang sesuai. Tapi, kehadiran jenama-jenama lokal nyatanya lebih dalam dari itu.

Hypefast, perusahaan house of brand berbasis teknologi, menilai sejumlah jenama mampu menginspirasi melalui kontribusi terhadap pertumbuhan industri merek lokal di Indonesia. Berangkat dari itu, mereka memberikan apresiasi berupa Local Heroes Brand 2024 kepada lebih dari 10 merek lokal Indonesia.

"Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas gebrakan inovatif, inisiatif berdampak, serta konsistensi merek-merek lokal dalam menjalankan misi mereka. Hypefast percaya bahwa merek-merek lokal adalah pahlawan masa kini yang membawa kebanggaan Indonesia ke panggung dunia," ujar Achmad Alkatiri, CEO Hypefast, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 26 November 2024.

Adapun merek-merek lokal yang menerima penghargaan Local Heroes Brand 2024 adalah Sukkhacitta, BeeMe, Bodypack & Exsport, Toko Kopi Tuku, Grebel, Chief Barber, Brodo, Expert Care, Oldblue, Sagara Bootmaker, dan Grandville. Masing-masing mendapatkan trofi yang didesain penuh makna. 

"Terinspirasi dari ikon tangan perayaan Sumpah Pemuda, plakat ini melambangkan persatuan, dedikasi dan semangat kolektif untuk memajukan Indonesia melalui kreativitas dan inovasi. Warna emas merupakan simbol dari nilai yang berharga atas kearifan lokal dan merefleksikan masa depan yang cerah untuk brand yang dibangun," jelas Achmad.

"Hypefast berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi para pelaku industri lokal lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan membawa nama Indonesia semakin harum," imbuh dia.


Respons Para Penerima Penghargaan

SukkhaCitta menyelenggarakan ekshibisi "REGENERASI" di Plaza Indonesia, Jakarta, pada November 2024--Mei 2025. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Merek skincare lokal untuk ibu dan bayi, BeeMe, menjadi salah satu penerima penghargaan. Dalam sudut pandang Hypefast, merek tersebut memiliki komitmen dalam memberdayakan komunitas melalui bahan baku lokal dan praktik yang berdampak sosial kepada masyarakat.

Founder BeeMe, Sheyla Taradia menyambut baik penghargaan ini. "Terima kasih Hypefast atas rekognisi yang diberikan! Kami merasa terhormat BeeMe dapat menerima penghargaan ini bersama dengan local heroes brand inspiratif lainnya. Ini akan menjadi dorongan bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk para keluarga di Indonesia," ujar Sheyla.

Sukkhacitta juga mendapatkan penghargaan itu berkat kiprahnya yang tak hanya menghasilkan produk berkelas dunia, tetapi juga fokus pada isu lingkungan.Dengan menciptakan peluang ekonomi dan melestarikan kerajinan tradisional, Sukkhacitta tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membawa harapan bagi banyak perempuan yang membutuhkan.

"Kami merasa terhormat melihat karya Ibus kami diakui melalui penghargaan yang bermakna ini, dan berharap bahwa bersama-sama kita dapat terus memperkuat kearifan regeneratif mereka dengan dunia," ujar Denica Riadini, founder Sukkhacitta.


Wakil Indonesia Pertama di The Vogue Business 2024 Innovators

Denica Riadini-Flesch, pendiri Sukkha Citta, bersama para karyawannya. (dok. Sukkha Citta)

Penghargaan yang diterima SukkhaCitta jelas bukan yang pertama. Tapi, brand tersebut mencetak sejarah dengan menjadi wakil Indonesia pertama di daftar The Vogue Business 2024 Innovators. 

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 23 September 2024, daftar itu disusun oleh Vogue Business yang berisi 100 tokoh dan brand yang dianggap berandil besar dalam industri fesyen dan terbagi dalam beberapa kategori, meliputi inovator teknologi, pemimpin bervisi keberlanjutan, entrepreneur dan agitator, beauty disruptors, dan champion of change.

Sukkha Citta masuk dalam daftar tersebut dalam kategori Entrepreneurs & Agitators. Mengutip keterangan di laman Vogue Business, kategori itu ditujukan bagi para inovator yang melihat masa depan yang berbeda dalam dunia fesyen dan mewujudkannya.

"To be included on The Vogue Business 2024 Innovators hand-curated list means more than just an achievement for us— it’s also a recognition and acknowledgment of the hard work of all the Indonesian women in the rural areas that have wholeheartedly been with us throughout this whole journey. (Diikutsertakan dalam daftar pilihan Inovator The Vogue Business 2024 berarti lebih dari sekadar pencapaian bagi kami— ini juga merupakan pengakuan atas kerja keras seluruh perempuan Indonesia di pedesaan yang telah sepenuh hati bersama kami selama ini. perjalanan)," kata Denica, saat itu.


Pentingnya Keberadaan Toko Fisik

Founder dan CEO Hypefast, Achmad Alkatiri (kiri), sedang berbincang dalam acara Social Night pada Kamis malam, 30 Mei 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Dalam kesempatan berbeda, Hypefast melaporkan bahwa toko fisik berpotensi sebagai strategi berkelanjutan yang perlu dimanfaatkan oleh brand lokal. Rekomendasi ini berkaitan dengan semakin ketat persaingan di lanskap e-commerce Indonesia. 

 

Melalui laporan terbaru mereka, 'ThinkWithHypefast' pada Oktober 2024, Hypefast menyoroti pentingnya peran toko fisik dalam pengembangan dan strategi brand. Senior Brand Category Project Manager Hypefast, Fadjriansyah, menjelaskan bahwa keberadaan toko fisik memberikan kesempatan bagi brand untuk membangun hubungan lebih erat dengan konsumen.

"Toko fisik perlu dipandang sebagai investasi. Kalkulasi pengembaliannya bisa didasarkan pada jangka waktu dan ROI yang diperoleh. Kehadirannya bukan hanya mendukung pengalaman konsumen, tetapi juga meningkatkan posisi brand di mata pelanggan dan pesaing," ungkapnya.

Menurut data Google Consumer Survey, 82 persen konsumen di Indonesia kerap memilih produk secara online namun membelinya di toko fisik. Toko fisik pun dianggap sebagai penyeimbang antara penjualan online dan offline yang dapat meningkatkan daya saing brand.

"Awalnya kami tidak menargetkan penjualan besar dari toko, namun seiring waktu, kehadiran toko offline justru terbukti signifikan bagi brand. Pemilihan lokasi strategis yang memperhitungkan volume pengunjung dan kompetisi di sekitarnya menjadi salah satu faktor kunci," lanjut Fadjriansyah.

Infografis Brand Modest Fashion Lokal. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya