Liputan6.com, Garut - Pasangan Calon (Paslon) Abdusy Syakur Amin-Luthfianisa Putri Karlina (Santri) nomor urut dua, diprediksi memenangi Pilkada Garut 2024 dengan telak. Dari 42 kecamatan, Paslon Santri memenangi nyaris lebih dari 80 persen kemenangan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam perhitungan cepat quick count yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia serta hitungan cepat internal pemenganan 02, Paslon Santri mendapatkan 65,93 persen, berbanding terbalik dengan paslon nomor urut satu Helmi Budiman-Yudi Nugraha Lasminingrat (paslon Someah) di angka 34,07 persen.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Golkar, PKB, Gerindra, Demokrat, PDIP, Nasdem dan PAN juga partai non parlemen, termasuk hampir 100 relawan yang telah mendukung dan membantu pemenangan kami,” ujar Calon Bupati Terpilih Abdusy Syakur Amin, dalam sambutan pertama di depan ratusan relawan yang hadir di Aula Almudaddiyah, Garut, Rabu (27/11/2024) malam.
Menurutnya, kerja kompak dan kebersamaan memberikan motivasi yang lebih bagi paslon Santri, untuk menggaet simpati dan dukungan masyarakat Garut dalam Pilkada Garut 2024.
“Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami,” ujar dia menegaskan.
Dengan dukungan tinggi tersebut, Syakur berharap mampu merealisasikan semua janji poliknya, sehingga memberikan dampak positif dalam kemajuan pembangunan Garut ke depan.
“Cita cita kita menjadikan Garut hebat semoga terealisasi dari sekarang hingga masa yang akan datang,” kata dia.
Simak Video Pilihan Ini:
Wakil Bupati Perempuan Pertama
Hal senada disampaikan Calon Wakil Bupati terpilih Luthfianisa Putri Karlina. Menurutnya, dukungan yang begitu besar dari masyarakat memberikan motivasi bagi dirinya bersama Syakur untuk merealisasikan janji bagi masyarakat Garut.
“Jangankan 65 persen, saya lebih dari 50 persen saja sudah sesuatu sekali, ini sampai 65 persen,” ujar dia bangga.
Menurutnya, perjuangan dirinya memenangi Pilkada Garut 2024 bukan perkara mudah, selain membenahi koalisi gemuk, hasil survei di lapangan belum menunjukan hasil signifikan dalam beberapa bulan menjelang pencoblosan.
“Dua bulan jeblok, sampai tidak ada lembaga survei yang mau membantu karena terlalu riskan,” ujar dia mengenang.
Namun dengan tekad dan perjuangan yang maksimal, perlahan dengan pasti, popularitas dan elektabilitas paslon Santri terus naik, hingga akhirnya mampu memenangkan hati masyarakat Garut.
“Saya dan bapak terus bersemangat, biarkan Alloh bekerja dengan caranya, yang tadinya akan kalah menjadi menang, yang tadinya tidak akan ke kita akhirnya milih kita,” kata dia.
Dengan capaian itu, Putri Kapolda Metro Jaya Jenderal Karyoto itu, akhirnya membuat sejarah baru sebagai pemimpin perempuan pertama di Kabupaten Garut.
“Terima kasih kalian semua telah mempercayakan anak muda untuk memimpin Garut, saya ucapkan terima kasih juga kepada yang telah mendukung kesetaraan gender,” kata dia.
Advertisement