Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Beragam, Wall Street Terkoreksi

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Kamis setelah reli di Wall Street terhenti semalam meskipun data inflasi di AS sesuai dengan ekspektasi.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 2,3% secara tahunan, naik dari 2,1% pada September. Inflasi inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, naik 2,8% dalam 12 bulan hingga Oktober, meningkat dari 2,7% pada bulan sebelumnya.

Kedua angka ini sesuai dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters, berdasarkan data LSEG.

Bank of Korea diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di level 3,25% saat komite kebijakan moneternya bertemu pada hari ini, menurut jajak pendapat Reuters. Bank sentral ini juga akan mengumumkan pembaruan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Performa Pasar Asia

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/11/2024), Indeks Kospi, yang berisi saham-saham unggulan Korea Selatan, turun tipis 0,16%, sementara indeks Kosdaq yang mencakup saham kapitalisasi kecil naik 0,63%.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 turun 0,50%, sedangkan Topix, indeks yang lebih luas, relatif datar.

Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai perdagangan dengan naik 0,54%.

Futures indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di level 19.618, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di 19.603,13.