Hasil Quick Count Pilkada Kalteng 2024, Dua Paslon Bersaing Ketat

Hasil quick count dari LSI Denny JA dan Poltracking Indonesia menunjukkan pasangan Agustiar-Edy meraih suara tertinggi. LSI Denny JA mencatat Agustiar-Edy memperoleh 37,12% suara, sementara Poltracking Indonesia melaporkan angka 37,32%.

Keunggulan ini diikuti oleh Nadalsyah Koyem-Supian Hadi dengan perolehan suara sekitar 36,62%, menunjukkan persaingan ketat antara keduanya.

Sementara hasil ini diikuti oleh dua pasangan lain yaitu Wily-Habib di angka 20,81 persen, dan Abdul-Sri yang tertinggal jauh dengan 6,30 persen.

Salah satu faktor kunci keberhasilan Agustiar-Edy adalah program Kartu Huma Betang Sejahtera. Program ini menawarkan BLT sebesar Rp2 juta per keluarga, sembako murah, pendidikan gratis, dan layanan kesehatan gratis.

Dukungan masyarakat meningkat karena mereka melihat program ini sebagai solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng.

Tambahan Dana Desa (TDD) juga menjadi magnet dukungan bagi Agustiar-Edy. Dana ini dirancang untuk memperkuat infrastruktur desa dengan anggaran tambahan Rp250 juta hingga Rp500 juta per desa.

Fokus mereka pada pembangunan desa dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Agustiar-Edy menyampaikan rasa syukur atas hasil quick count, menyebutnya sebagai bentuk dukungan masyarakat Kalteng. Agustiar juga mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dalam proses penghitungan final, memastikan demokrasi berjalan dengan baik.

Menurut Agustiar, hasil ini adalah bukti kepercayaan publik terhadap visi dan program yang mereka tawarkan.

Meskipun unggul sementara, Agustiar-Edy menyatakan akan terus berusaha menjaga kepercayaan publik. Mereka menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan pembangunan Kalteng pasca-pemilu.

Penghitungan suara manual yang masih berlangsung akan menjadi penentu akhir hasil Pilgub 2024, memastikan semua suara dihitung dengan transparan.

Program unggulan mereka meliputi Kartu Huma Betang Sejahtera dan Tambahan Dana Desa.

Mereka memperoleh sekitar 37,12% hingga 37,32% suara menurut data dua lembaga survei.

Fokus pada implementasi program kesejahteraan dan pembangunan desa.