Gerindra Bakal Evaluasi Terkait Jumlah Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024 Menurun

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal adanya temuan jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 menurun ke angka 58 persen.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Nov 2024, 13:50 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Ahmad Sufmi Dasco saat menemui pendemo yang di tahan di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal adanya temuan jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 menurun ke angka 58 persen.

Menurut Dasco, pihaknya akan melakukan evaluasi tekait faktor penurunan tersebut.

"Ya kami lagi evaluasi tentang partisipasi pemilih ya, terutama di Jakarta yang mengalami penurunan," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Dia menilai, kondisi penurunan jumlah partisipasi pemilih tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga terjadi di beberapa daerah.

"Karena cuaca terutama terjadi hujan lebat dan lain-lain. Sehingga partisipasi pemilih itu turun seperti di Batam kan monitor, Kepulauan Riau misalnya itu hujan lebat sekali," kata Dasco.

"Tapi kalau di DKI kami sedang evaluasi dan sedang kami kaji demikian," tandas dia.

Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika menyebutkan, terjadi penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Charta Politika mencatat partisipasi pemilih Pilkada Jakarta 2024 sebesar 58 persen, sedangkan Pilkada DKI 2017 sebesar 72 persen.

"Tingkat partisipasi yang menurun di DKI Jakarta. Di mana kemarin itu di tahun 2017 ada sekitar 72% orang memilih. Ada peningkatanlah pada saat itu, tapi pertarungan hari ini itu menurun di 58,14%," kata peneliti Charta Politika Dadang Nurjaman, di Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2024.

Dadang memperkirakan, turunnya partisipasi warga lantaran sempat ada isu untuk tidak menciblos ataupun mencoblos semua paslon.

"Bisa jadi karena isu-isu beberapa yang muncul seperti mencoblos, tidak mencoblos, atau kemudian mencoblos semua, dan daripada datang kemudian mencoblos semua mungkin saja orang itu lebih pada tidak datang ke TPS," kata dia.

 


Bisa Jadi Dipengaruhi Faktor Dukungan Partai

Petugas Pemungutan Suara (PPS) mengecek 104 kotak suara di Kelurahan Menteng, Jakarta, Kamis (13/4). Sebagian besar logistik untuk Pilkada DKI 2017 pada 19 April mendatang telah didistribusikan sampai tingkat kelurahan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Dadang, penurunan tersebut juga bisa terjadi lantaran Parpol tidak memberi dukungan ke Anies Baswedan dan membuat pendukung Anies menjadi Golput.

"Mungkin saja dipengaruhi oleh faktor dukungan partai yang tidak ke salah satu tokoh misalnya seperti itu, kayak Anies, misalnya karena faktor itu. Anak abah nih nggak ikut semua gitu kan. Kan bisa jadi seperti itu," pungkasnya.

Berikut hasil quick count Charta Politika di Pilkada Jakarta berdasarkan data masuk 100%:

1. Ridwan Kamil-Suswono 39,25%

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10,60%

3. Pramono Anung-Rano Karno 50,15%

 


Dasco Gerindra: Pilkada Jakarta Kemungkinan Besar Dua Putaran

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, Pilkada Jakarta 2024 kemungkinan besar akan berlangsung dua putaran. Hal tersebut menurutnya berdasarkan perhitungan internal dari tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

"Kalau Pilkada Jakarta, tadi kami sedang menunggu perhitungan real count dari KPU walaupun kemudian di internal sudah diumumkan oleh Ketua tim dari paslon RIDO, Pak Ariza Patria sudah mengumumkan bahwa menurut perhitungan internal yang dihitung itu kemungkinan besar akan terjadi dua putaran," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Dasco mengaku pihaknya tentu menyiapkan strategi untuk menghadapi putaran kedua.

"Ya saya pikir strategi strategi itu akn dirumuskan bila ada dua putaran oleh tim pemenangan yang tentunya setelah mengevaluasi hasil hasil kerja pada saat kemarin," pungkasnya.

Infografis 5 Provinsi Potensi Kerawanan Tertinggi Saat Pilkada 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya