Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan pihaknya sedang merencanakan pembangunan pabrik percontohan garam industri yang akan dilakukan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita pengen ngebangun satu modeling nanti di bawahnya BUMN tentu, Kita akan serahkan pada BUMN, tapi Kita akan bangun satu modeling Untuk bikin produksi. Kita sudah identifikasi di Nusa Tenggara Timur itu adalah wilayah yang bagus," kata Sakti Wahyu Trenggono usai Rapat Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Advertisement
Menurutnya, NTT memiliki potensi besar untuk menghasilkan garam dengan kandungan Natrium Klorida (NaCl) di atas 97 persen, yang memenuhi syarat untuk kebutuhan industri.
Ia menjelaskan bahwa garam industri sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, di mana kualitas NaCl yang tinggi menjadi salah satu kriteria utama. Lokasi di NTT sudah diidentifikasi memiliki kandungan NaCl lebih dari 97 persen, yang menjadikannya tempat yang ideal untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Kalau Garam Industri Itu kan kebutuhan dasarnya Kira-kira di NaCL di atas Minimum 97 (persen). Di sana sudah kita lihat di sana itu lebih dari 97 persen NaCL nya," ujarnya.
Adapun, kata Trenggono, pembangunan pabrik percontohan ini akan dilakukan dalam bentuk sebuah model yang nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun anggaran awal akan diajukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Trenggono menegaskan bahwa pengelolaan dan operasionalnya akan sepenuhnya diserahkan kepada BUMN yang bergerak di bidang pangan.
Target pembangunan pabrik percontohan ini ditargetkan pada awal 2025. Trenggono juga memastikan bahwa meskipun saat ini proses perencanaan masih berlangsung, proyek ini tidak akan ditunda-tunda lebih lama lagi.
"Ini 2025 ini kita sekarang lagi siapin tim Untuk kemudian kita kerja. Nanti sebetulnya pelaksananya itu adalah di BUMN bidang pangan. Ya 2025 ini harus mulai dong, awal 2025 harus segera jalan Gak bisa lagi ditunda-tunda," ujarnya.
Untuk mendukung proyek ini, KKP mengusulkan anggaran sekitar Rp 2 triliun yang nantinya akan dialihkan kepada BUMN yang ditunjuk. Meskipun saat ini belum ada keputusan final terkait BUMN mana yang akan mengelola pabrik percontohan garam industri ini, proses persiapan terus berjalan.
"Kita mengusulkan tapi nanti itu dialihkan kepada BUMN. Kita mengusulkan supaya ada paling tidak sedikitnya Rp 2 triliunan," pungkasnya.