Liputan6.com, Jakarta - CEO Cars.com, Alex Vetter memiliki cara unik untuk mengatur jadwalnya. Meskipun dia memimpin perusahaan berbasis internet, tetapi dia justru menggunakan kalender cetak untuk mengatur rencana bulanannya.
"Saya selalu membawa agenda fisik saya ke mana pun,” kata Vetter, 54 tahun, yang memimpin situs e-commerce otomotif senilai USD 1,25 miliar sejak 2014.
Advertisement
Dia secara manual memperbarui kalender tersebut ketika ada perubahan komitmen. Menurut dia, Ini adalah suatu cara untuk mengetahui di mana dia harus berada dan bagaimana dia dapat menginvestasikan waktunya. Dilansir dari CNBC pada Rabu (4/12/2024).
Untuk jadwal harian, Vetter tetap mengandalkan kalender digital di ponselnya. Namun, kalender cetak bulanannya membantu memberikan gambaran jangka panjang tentang waktu yang dia habiskan.
"Dengan kalender itu, saya bisa melihat gambaran besar tentang bagaimana waktu saya diinvestasikan selama satu bulan atau kuartal,” ujar dia.
Setiap Senin, Vetter mengadakan pertemuan dengan asistennya untuk meninjau jadwal beberapa minggu ke depan, mulai dari rapat hingga perjalanan dinas. Hal ini dilakukannya untuk mengoptimalkan waktu agar lebih produktif. Selain itu, asistennya juga melakukan audit tahunan terhadap kalender Vetter, menyusun data dalam bentuk diagram lingkaran berdasarkan jenis kegiatan.
“Visualisasi ini membantu saya memahami apakah waktu saya sudah seimbang antara rapat dengan pelanggan, karyawan, investor, dan waktu untuk diri sendiri,” ujarnya.
Strategi ini
Strategi serupa juga digunakan oleh CEO Whole Foods Market, Jason Buechel memanfaatkan time blocking yakni menjadwalkan tugas secara terstruktur dalam blok waktu tertentu. Ketika satu blok waktu berakhir, dia langsung beralih ke tugas berikutnya. Whole Foods bahkan mendorong stafnya untuk menjadwalkan rapat hanya selama 20 menit, bukan 30 menit, atau 50 menit, bukan 1 jam.
“Tambahan waktu luang 10 menit ini memberikan kesempatan untuk mengadakan rapat spontan dengan bawahan langsung atau menangani masalah mendesak,” kata Buechel.
Di sisi lain, Vetter mengingatkan bahwa tidak semua jadwal di kalender bersifat mutlak. Selalu ada prioritas mendadak atau situasi tak terduga yang muncul dalam pekerjaan. “Apa pun strategi produktivitas Anda, pastikan Anda tetap fleksibel menghadapi perubahan,” pesannya.
"Saya tidak pernah bisa memikirkan satu minggu pun di mana saya tidak menunjukkan ketangkasan," ujar Vetter.
Advertisement
Seberapa Penting Peran CEO bagi Sebuah Perusahaan?
Sebelumnya, seberapa pentingkah peran seorang CEO dalam menjalankan perusahaan besar? Menurut mantan CEO Procter & Gamble (P&G), Alan Lafley yaitu “Hanya ada satu orang yang memegang kendali.”
Memimpin perusahaan besar seperti P&G, yang melayani lebih dari lima miliar pelanggan dengan lebih dari 107.000 karyawan, menurut Lafley, mirip dengan menjadi manajer tim sepak bola Liga Primer Inggris. Jika hasil tidak sesuai harapan,
“Bukan pemain yang akan pergi, tetapi pelatih atau manajer,” kata Lafley dikutip dari BBC pada Senin (2/11/2024).
CEO Sebagai Pengarah Strategi
CEO bertugas untuk menetapkan strategi menjalankan bisnis dalam suatu perusahaan. Mereka bertanggung jawab penuh terhadap hasil dari perusahaan.” Contoh nyata adalah CEO baru Starbucks, Brian Niccol yang diharapkan dapat membalikkan keadaan perusahaan setelah penurunan penjualan. Untuk menggaetnya dari Chipotle, Starbucks menawarkan gaji lebih dari USD 100 juta serta fasilitas jet pribadi. Ketika Niccol diumumkan sebagai CEO, saham Starbucks naik 24,5%, sementara saham Chipotle turun 7,5%.
Memimpin dan Menginspirasi
Selain menetapkan strategi, CEO juga harus menginspirasi para karyawan. Salah satu pengusaha sukses di industri kecantikan, Marcia Kilgore menekankan bahwa CEO harus dapat mengatur prioritas perusahaan, memastikan tim bekerja harmonis, dan tidak membuang waktu serta sumber daya untuk hal-hal yang tidak penting. Lafley setuju akan pendapat tersebut menurutnya tugas seorang CEO bukan melakukan segalanya sendiri, tetapi memberdayakan orang lain untuk bekerja dengan baik.
Pentingnya Komunikasi
Komunikasi yang jelas adalah kunci. Sebelum era Zoom, Lafley terbang keliling dunia untuk bertemu langsung dengan staf. Elliott Hill, CEO baru Nike, menulis kepada karyawannya, “Saya percaya penuh pada tim kita dan masa depan kita bersama,” untuk membangun kepercayaan meskipun penjualan sedang menurun. Menurut Cohn, “Kualitas terpenting seorang CEO adalah rasa percaya diri dan kemampuan beradaptasi. Anda harus dapat membuat keputusan penting dan menyesuaikannya seiring waktu.”
Tantangan dan Tekanan Seorang CEO
Menjadi CEO tidak mudah. Seorang CEO harus dapat menangani tekanan, kesulitan, dan sorotan dalam situasi apapun. Tekanan ini menjadi alasan mengapa CEO perusahaan besar menerima gaji yang sangat tinggi. Hock Tan dari Broadcom adalah CEO dengan bayaran tertinggi tahun lalu, dengan penghasilan USD 162 juta. Rata-rata gaji CEO di perusahaan S&P 500 mencapai USD 16,3 juta, jumlah ini 196 kali lipat dari gaji rata-rata karyawan.
Namun, banyak kritik yang menyebut gaji CEO terlalu berlebihan. Sarah Anderson dari Institute for Policy Studies mengatakan bahwa gaji CEO yang tidak terkendali buruk bagi perekonomian, demokrasi, dan bisnis. Lafley setuju bahwa rasio gaji tersebut terlalu tinggi, tetapi menurutnya perusahaan harus bersaing untuk menarik talenta terbaik.
Advertisement