Sinergi Aparat dan Masyarakat, Pilkada Sumsel 2024 Zero Conflict

Kapolda Sumsel memastikan kondisi aman dan terkendali serta zero konflik saat pelaksanaan pencoblosan di Pilkada Sumsel 2024.

oleh Nefri Inge diperbarui 30 Nov 2024, 12:26 WIB
Setelah libur Lebaran agak-agaknya aroma liburan sudah mulai tercium. Katanya Pilkada 27 Juni jadi hari libur lho. (Ilustrasi: Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Palembang - Proses pencoblosan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di tingkat Sumsel hingga di 17 kabupaten/kota di Sumsel minim kericuhan.

Hal tersebut dipastikan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi, jika semua tahapan Pilkada Sumsel serentak yang berlangsung pada Rabu (27/11/2024) kemarin berlangsung kondusif tanpa adanya gejolak yang timbul di masyarakat.

Jenderal bintang dua tersebut berujar, situasi keamanan membuat masyarakat di 17 kabupaten/kota di Sumsel akhirnya dapat menyalurkan hak pilih tanpa adanya gangguan.

Hal itu terlihat dari partisipasi pemilih di Pilkada Sumsel 2024 yang mencapai 80 persen. Yang membuktikan tingginya antusiasme masyarakat terhadap demokrasi.

“Keberhasilan Sumsel dalam menjaga zero conflict di Pilkada 2024 patut menjadi contoh bagi daerah lain. Sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat terbukti menjadi fondasi kuat untuk menciptakan suasana demokrasi yang sehat dan bermartabat,” ungkapnya, Kamis (28/11/2024).

Kendati tahapan pilkada telah memasuki proses pemungutan suara, Polda Sumsel terus mengawal hingga tahapan selesai di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU), sampai akhirnya pemenang Pikada serentak di Sumsel dan 17 kabupaten/kota di Sumsel dilantik.

Menurutnya, kolaborasi pengawalan Pilkada antara Polri dan TNI masih berlangsung. Mereka menyiapkan strategi khusus, agar tidak terjadinya gejolak konflik di 17 Kabupaten/ kota.

“Strategi kita dengan melakukan pendekatan preventif dengan sosialisasi bersama antara Polri dan TNI di berbagai daerah. Seperti mengedukasi masyarakat untuk menolak politik uang, black campaign dan provokasi berbasis SARA,” ujarnya, Kamis (28/11/2024).

Ada juga strategi lainnya, seperti pemantauan Intensif, melakukan kegiatan sambang door to door sampai penggunaan teknologi. Bahkan aparat keamanan memastikan seluruh proses berlangsung transparan dan aman.

Strategi selanjutnya yakni bersinergi dengan masyarakat, seperti tokoh agama, adat, dan pemuda dilibatkan dalam mengampanyekan Pilkada Sumsel damai.

Dengan sinergi yang baik, Kapolda Sumsel menyakini isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat dapat ditekan sejak dini dan tidak merusak ketenangan di Sumsel.

"Kuncinya adalah komunikasi yang efektif dan kerja sama erat antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat,” katanya.

 


Saring Informasi

Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi bersama Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto saat turun ke lapangan memastikan situasi dan kondisi saat Pilkada serentak Sumsel 2024 berlangsung aman (Dok. Humas Polda Sumsel / Nefri Inge)

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto mengungkapkan, keamanan sebelum maupun setelah pengumuman hasil Pilkada 2024 merupakan tanggung jawab bersama.

Dia meminta masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu tak jelas, menyaring dan tidak serta merta menelan informasi yang beredar di media sosial.

Menurutnya, masalah keamanan adalah tanggung jawab bersama semua masyarakat. Walau pilihan berbeda, tetapi setelah semua menggunakan hak pilih.

"Percayakan kepada penyelenggara untuk melanjutkan tugasnya memproses dan menghitung suara, hingga saatnya nanti pleno penetapan hasil,” ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya