Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerja sama dengan produsen emas terkemuka PT Hartadinata Abadi Tbk, meluncurkan produk emas BSI Gold pada Kamis, 28 November 2024.
BSI Gold merupakan logam emas batangan eksklusif berlogo BSI dengan karatase 99,99% yang memiliki standar SNI. Emas ini juga sudah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari MUI yang dapat dimiliki masyarakat melalui produk BSI Cicil Emas.
Advertisement
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, BSI Gold merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui bisnis emas yang saat ini menjadi salah satu mesin pergerak utama pertumbuhan perseroan.
"Kami memahami bahwa terdapat 3 hal utama yang menjadi pertimbangan nasabah dalam membeli emas Batangan, yaitu trust, liquidity, dan pricing. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam BSI Gold,” kata Hery, dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Jumat (29/11/2024).
Adapun Direktur Utama PT. Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menyampaikan kolaborasi dengan BSI menjadi salah satu bukti nyata dukungannya terhadap pengembangan ekosistem industri emas, sekaligus memperkuat kepercayaan institusi keuangan besar terhadap rekam jejak Perusahaan.
"Keunggulan BSI Gold terletak pada produk emas batangan yang telah berstandar SNI dan saat ini menjadi satu-satunya yang telah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dimana dalam praktik produksinya bebas dari unsur riba, gharar, dan maisir. Dilengkapi dengan fitur keamanan yang melekat langsung pada emas sebagai perlindungan terhadap pemalsuan,” tuturnya.
Hery memaparkan, hingga September 2024 BSI mencatat peningkatan transaksi bisnis emas hingga 60,5% secara tahunan/year on year (yoy). Adapun produk BSI Cicil Emas secara tahunan naik 143%. Hal ini menandakan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas.
"Ke depan, dengan digitalisasi proses bisnis melalui Byond by BSI, portofolio emas BSI diharapkan tumbuh berkilau di atas 60% pada tahun 2025,” ungkapnya.
Pada September 2024, BSI mencatat kinerja signifikan dengan pertumbuhan asset 15,9% (YOY) menjadi Rp.370,72 triliun, pembiayaan Rp.107 triliun tumbuh 15,3% (YOY), Dana Pihak Ketiga Rp.301,22 triliun tumbuh 14,9%. Laba bersih Ro5,1 tumbuh 21,6%.
Cara Dapat BSI Gold
Bagaimana Cara Mendapat BSI Gold?
BSI Gold dapat dimiliki oleh masyarakat melalui pembiayaan Cicil Emas BSI di seluruh kantor cabang BSI. Dalam waktu dekat BSI Gold pun akan dapat dibeli dengan produk Cicil Emas BSI secara digital melalui channel digital BYOND by BSI.
BSI Gold memiliki keunggulan, salah satunya adalah fitur buy back yang sedang disiapkan BSI bersama PT. Hartadinata Abadi.
Fitur ini hadir untuk memberi kemudahan bagi nasabah BSI yang ingin menjual kembali BSI Gold melalui jaringan kantor cabang BSI dengan harga yang transparan.
Nasabah juga dapat menggadaikan BSI Gold melalui lebih dari 700 gerai layanan Gadai BSI jika ada kebutuhan dana mendesak namun tetap ingin memiliki BSI Gold.
Advertisement
Perdana di Bank Syariah RI, BSI Luncurkan Produk Emas BSI Gold
Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) meluncurkan produk emas eksklusifnya, BSI Gold. Dalam meluncurkan produk emas pertama dari bank syariah dalam negeri, perusahaan plat merah itu menggandeng toko perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk, sebagai produsen.
"Ini pertama kali di Indonesia yang mendeclare kalo kita (bank syariah) punya produk emas," ungkap Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam peluncuran BSI Gold di Fairmont Jakarta, dikutip Jumat (29/11/2024).
Hery mengungkap, bank syariah dalam perizinan usahanya diperbolehkan untuk menjalankan bisnis emas.
BSI sendiri sudah memiliki layanan gadai dan mencicil atau menabung emas. Hery melihat, ada sejumlah besar masyarakat Indonesia yang memilih untuk menabung emas dibandingkan deposito.
"Karena deposito mungkin tingkat return-nya tidak sebesar dari kenaikan harga emas. Maka dari itu BSI sebagai bank syariah turut senang karena bisnis ini bisa menjadi engine pertumbuhan kita di samping segmen bisnis yang lain," tutur Hery.
Emas BSI Gold yang ditawarkan terdiri dari 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram.
Hery membeberkan, komposisi bisnis emas di BSI imbang 50% gadai dan 50% cicil. Awalnya, BSI running rate dari bisnis emas senilai Rp200 miliar, kemudian naik menjadi Rp.300 miliar hingga Rp.500 miliar.
Terbaru, pada Oktober 2024 bisnis emas di BSI menembus Rp.1triliun per bulan dari gadai dan cicil emas. "(Bisnis emas) ini sejalan dengan peningkatan animo masyarakat, yang semakin hari makin bagus," imbuh Hery.