Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memastikan program bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada 2025, tahun depan. Pada Januari 2025 digelontorkan sebanyak 160 ribu ton bagi 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk melanjutkan bantuan pangan beras tadi. Nantinya setiap keluarga akan menerima 10 kilogram beras.
Advertisement
"Jadi bantuan pangan sudah diputuskan ratas yang dipimpin Pak Presiden. Januari (2025) nanti ada 160 ribu ton untuk 16 juta penerima," ungkap Menko Zulkifli, di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (28/11/2024).
Program bantuan pangan beras itu setidaknya akan dijalankan pada Januari-Februari 2025. Sejalan dengan itu, Bulog juga akan menyebar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 150 ribu ton pada periode yang sama.
"Dan SPHP untuk Januari 150 ribu ton dan untuk Februari 150 ribu ton," kata dia.
Zulkifli mengatakan, intervensi bantuan pangan beras dan SPHP atau operasi pasar diperlukan untuk menjaga kebutuhan di masyarakat.
Dia menghitung, produksi beras nasional pada Januari-Februari 2025 diprediksi tak mendapai 2 juta ton, padahal kebutuhan konsumsinya mencapai 2,6 juta ton.
Cadangan Beras Pemerintah
Maka, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog perlu digelontorkan ke tengah-tengah masyarakat.
"Karena apa? Karena Januari-Februari produksi kita di bawah 2 juta. Kebutuhan rata-rata 2,6 (juta ton). Stok bulog 2 juta. Jadi dengan bantuan pangan, dengan SPHP, maka (stok) Bulog 2 bulan akan berkurang 320 ribu ton, tambah 300 jadi (berkurang) 620 ribu ton," jelasnya.
"Tapi Bulog nanti Maret-April akan menyerap (beras) mungkin 1 juta (ton) lebih kurang. Jadi sudah diputuskan ratas pada minggu lalu," imbuh Mantan Menteri Perdagangan ini.
Advertisement