Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus menggodok skema subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih tepat sasaran. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa kriteria penerima subsidi BBM, termasuk untuk pengemudi ojek online (ojol), masih dalam tahap pembahasan dan belum ada keputusan final.
Alasan Utama: Fokus pada Transportasi Publik
Salah satu alasan utama pengemudi ojol dipertimbangkan tidak masuk dalam daftar penerima subsidi adalah jenis kendaraan yang mereka gunakan.
Advertisement
Kendaraan ojol dianggap sebagai alat usaha pribadi, berbeda dengan transportasi publik yang dinilai lebih memerlukan subsidi untuk mendukung mobilitas masyarakat luas.
Menurut Bahlil, BBM subsidi sebaiknya dialokasikan untuk mendukung sektor transportasi umum yang memiliki dampak langsung pada masyarakat luas. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan distribusi subsidi yang lebih adil dan merata.
Perumusan Data Penerima Subsidi
Keputusan ini juga akan didasarkan pada data penerima subsidi yang tengah disiapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut menjadi acuan untuk memastikan subsidi benar-benar diberikan kepada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
Skema Subsidi Campuran
Sebagai solusi efisiensi, pemerintah sedang mengkaji opsi skema subsidi campuran (blending subsidy).
Dalam skema ini, subsidi diberikan dalam dua bentuk: subsidi langsung pada barang (BBM) dan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dengan pendekatan ini, daya beli masyarakat tetap terjaga, sementara anggaran subsidi bisa digunakan secara lebih efektif.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dengan efisiensi anggaran, sembari memastikan subsidi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh kelompok tertentu.
Advertisement