Siap-Siap, Skrining Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun Bakal Dimulai Januari 2025

Skrining kesehatan saat ulang tahun akan disesuaikan berdasarkan golongan usia.

oleh Tim Health diperbarui 30 Nov 2024, 09:47 WIB
Dokter memeriksa kesehatan anak Sekolah Dasar Negeri 06 Lubang Buaya, Jakarta, Jumat (25/8/2023). Pemeriksaan dilakukan untuk menskrining kemungkinan anak-anak terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Skrining kesehatan gratis pada hari ulang tahun individu akan mulai dilaksanakan pada pekan kedua Januari 2025. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi.

Endang mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan berbagai persiapan, mulai dari petunjuk teknis (juknis), alat-alat kesehatan hingga berbagai simulasi di beberapa wilayah guna memastikan persiapan program tersebut.

"Nah, pekan depan kita persiapan bersama daerah. Kemudian harapan kita pekan kedua Januari itu ada kick-off, lalu kita jalan di seluruh Indonesia,” kata Maria Endang Sumiwi di Jakarta, Jumat, dilansir ANTARA.

Meski demikian, Endang mengakui masih ada kekurangan dari alat-alat kesehatan di pusat-pusat kesehatan. Diketahui hampir 2000 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) masih terdapat kekosongan alat kesehatan.

Pemerintah Isi Kekosongan Alkes di Puskemas

Menghadapi kekurangan alkes tersebut, pemerintah sigap mengisi berbagai kekosongan yang diharapkan sudah dapat tersisi pada saat program-program berjalan di Puskesmas yang saat ini masih kekurangan alkes.

"Kita sudah mulai penuhi untuk semua Puskesmas. Tapi memang tidak bisa semua itu datangnya cepat, paling cepat itu Juni. Tapi yang jelas nanti screening-nya tetap jalan, meskipun dengan metode-metode yang lain,” kata dia. 

Skrining Disesuaikan dengan Usia 

Skrining kesehatan saat ulang tahun akan disesuaikan berdasarkan golongan usia. Skrining untuk balita akan difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Sedangkan krining pada remaja berusia di bawah 18 tahun meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi.

Adapun skrining dewasa fokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, serta kanker prostat pada laki-laki. Sedangkan skrining lansia meliputi pemeriksaan alzheimer, steoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

 


Pelatihan Skrining Kanker Nakes di Puskesmas

 

Untuk skrining kanker, Kemenkes juga tengah mendorong kerja sama dengan dokter spesialis melalui perhimpunan untuk melatih para tenaga kesehatan di puskesmas agar mereka mampu melakukan skrining kanker yang masuk dalam program.

"Skrining kanker payudara itu mau pakai USG, sedang dilakukan kerja sama dengan ahli radiologi untuk melatih teman-teman puskesmas agar mampu. Tapi sudah ada pemeriksaan 'Sadanis' (secara fisik) yang memang sudah semua bisa dilakukan, itu sudah jalan," ungkap Maria Endang.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular (P2PTM) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, program skrining kesehatan gratis pada 2025 akan berjalan paralel dengan skrining kesehatan BPJS yang mencakup 14 jenis penyakit.

"Jadi (skrining kesehatan) yang BPJS Kesehatan tetap, yang skrining ulang tahun juga tetap kita jalankan, karena skrining ulang tahun itu kan hanya satu kali setiap individu ulang tahun,” kata Siti Nadia Tarmizi usai menghadiri Executive Meeting bersama YLKI di Jakarta, Selasa, dikutip ANTARA.

Dengan kedua program skrining berjalan secara bersamaan, ujar Nadia, maka masyarakat yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, baik penerima bantuan iuran (PBI) maupun non-PBI, memiliki kesempatan tambahan untuk mendapatkan layanan skrining gratis pada hari ulang tahunnya.

Ia mengatakan program skrining gratis saat ulang tahun dijalankan dengan menggunakan anggaran pemerintah yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga, program yang akan diluncurkan pada 2025 ini tidak masuk dalam skema BPJS Kesehatan.


Paralel dengan Skrining Kesehatan BPJS

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular (P2PTM) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, program skrining kesehatan gratis pada 2025 akan berjalan paralel dengan skrining kesehatan BPJS yang mencakup 14 jenis penyakit.

"Jadi (skrining kesehatan) yang BPJS Kesehatan tetap, yang skrining ulang tahun juga tetap kita jalankan, karena skrining ulang tahun itu kan hanya satu kali setiap individu ulang tahun,” kata Siti Nadia Tarmizi usai menghadiri Executive Meeting bersama YLKI di Jakarta, Selasa, dikutip ANTARA.

 


PBI dan Non-PBI Berkesempatan Dapat Skrining Gratis

Dengan kedua program skrining berjalan secara bersamaan, ujar Nadia, maka masyarakat yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, baik penerima bantuan iuran (PBI) maupun non-PBI, memiliki kesempatan tambahan untuk mendapatkan layanan skrining gratis pada hari ulang tahunnya.

Ia mengatakan program skrining gratis saat ulang tahun dijalankan dengan menggunakan anggaran pemerintah yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga, program yang akan diluncurkan pada 2025 ini tidak masuk dalam skema BPJS Kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya