AS Mau Buka Bursa Saham di Connecticut, Layani Perdagangan 23 Jam

Kehadiran 24 Exchange di AS menjadi bagian dari dorongan yang lebih luas untuk perdagangan saham.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Des 2024, 07:00 WIB
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) segera menyambut bursa saham baru yang berbasis di Stamford, negara bagian Connecticut pada tahun 2025 mendatang.

Melansir CNBC International, Senin (2/12/2024) bursa saham asal Stamford, 24 Exchange mengatakan bahwa pihaknya sedang memproses pengajuan untuk membuka perdagangan dengan kurun waktu 23 jam, sambil menunggu persetujuan regulasi akhir.

Kehadiran 24 Exchange di AS menjadi bagian dari dorongan yang lebih luas untuk perdagangan saham.

Perusahaan pialang tertentu, termasuk Robinhood Markets dan Interactive Brokers, telah menawarkan perdagangan yang diperpanjang pada sekuritas tertentu kepada klien mereka.

Tren ini bertepatan dengan kebangkitan mata uang kripto, yang diperdagangkan secara konstan di seluruh dunia, tidak pernah tutup pada akhir pekan atau hari libur.

“Pedagang menghadapi risiko paling besar saat pasar ditutup di lokasi geografis mereka,” kata CEO dan Pendiri 24 Exchange, Dmitri Galinov dalam siaran pers.

“24X National Exchange akan berupaya meringankan masalah ini dengan memfasilitasi perdagangan ekuitas AS sepanjang waktu bagi pialang-pedagang saham dan nasabah institusional dan ritel mereka,” ungkapnya.

“Pada awalnya, bursa akan berfokus pada peningkatan permintaan di kawasan (Asia Pasifik) untuk likuiditas semalam dalam ekuitas AS,” demikian keterangan bursa 24 Exchange.


Penguatan Didorong Saham Produsen Chip

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Diwartakan sebelumnya, bursa saham Wall Street menguat pada penutupan perdagangan pekan ini. Indeks acuan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke level tertinggi baru pada perdagangan Jumat dan menutup perdagangan di bulan November dengan kuat.

Mengutip CNBC, indeks saham S&P 500 naik 0,56% menjadi 6.032,38, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,83% menjadi 19.218,17. Dow Jones naik 188,59 poin atau 0,42%, hingga berakhir pada 44.910,65.

Baik Dow Jones maupun S&P 500 mencatat level tertinggi intraday dan penutupan baru.

Sebagian momentum kenaikan berasal dari saham-saham perusahaan chip, yang melonjak setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak akan terlalu memberikan hambatan tambahan pada penjualan peralatan semikonduktor ke China.

Lam Research naik lebih dari 3%, sementara Nvidia melonjak lebih dari 2%. ETF iShares Semiconductor (SOXX) naik 1,3%.

Pergerakan tersebut terjadi saat para pedagang menanti akhir minggu dan bulan yang menguntungkan. Perdagangan November sebagian besar berpusat pada reli pascapemilu yang terlihat di balik kemenangan Presiden terpilih Donald Trump.

Dow naik 1,4% minggu ini, sehingga kenaikannya untuk November menjadi 7,5%. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 1,1% pada minggu ini, mengakhiri bulan kedua terakhir tahun 2024 lebih tinggi masing-masing lebih dari 5% dan 6%.

Dengan kenaikan tersebut, Dow dan S&P 500 mencatat bulan terbaik mereka di tahun 2024.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya