Filosofi Lompat Tali dalam Narasi Mode di RiaMiranda Annual Show 2025

Desainer Ria Miranda yang turut menjadi sosok berpengaruh dalam perkembangan tren busana muslim, mencoba mengubah tafsir "LOMPATALI" menjadi narasi mode.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 30 Nov 2024, 20:30 WIB
Filosofi Lompat Tali dalam Narasi Mode di RiaMiranda Annual Show 2025. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu desainer busana muslim dan modest wear, nama Ria Miranda di kancah fesyen Tanah Air Ria Miranda sudah tidak asing. Berkarya hampir 15 tahun lebih, perjalanan kariernya sebagai desainer kembali menandai babak baru dengan RiaMiranda Annual Show 2025 yang digelar di ballroom InterContinental Jakarta Pondok Indah pada Jumat malam, 30 November 2024.

"LOMPATALI", demikian tajuk yang dipilih untuk menggambarkan koleksi RiaMiranda Signature Annual Show 2025. Desainer yang turut menjadi sosok perkembangan tren busana muslim tersbeut mencoba mengubah tafsir "LOMPATALI" menjadi narasi mode. 

Koleksinya kali ini tampak memasuki babak kreatifitas berbasis idealisme fashion yang semakin Ria maksimalkan. Sebab jika ditelusuri ke belakang, garis desain dan pemilihan warnanya sejak dulu hanya didominasi dengan palet serba pastel.

Kini desainer lulusan ESMOD tersebut tampak tak takut menambahkan hitam dalam deretan koleksi. LOMPATALI sendiri adalah perpaduan kata ‘lompat’ dan ‘tali’, satu permainan anak-anak Indonesia dengan filosofi yang membangun karakter, menjangkau rintangan rentangan karet yang terus meningkat, sampai pada level tertinggi yang akhirnya bisa ditaklukkan.

Filosofi permainan inilah yang kembali diangkat, untuk membuat lebih bersemangat melangkah kedepan, seperti halnya kita telah melalui dan melewatinya di masa lalu. Rentang karet berwarna merah lengkap dengan karakter simpul-simpulnya diangkat menjadi aksen utama dikoleksi kali ini.

Ilustrasi rentangan karet disematkan dengan kreatif, baik secara horizontal, seperti di mata kaki, setengah tiang, lutut, pinggang dan terus ke atas. Hal ini sebagai usaha untuk mengingatkan kembali betapa serunya menjangkau tali rintangan tersebut. 


Detail Bahan dan Siluet Koleksi

Filosofi Lompat Tali dalam Narasi Mode di RiaMiranda Annual Show 2025. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Aksen rentangan dikaitkan dalam detail lasercut dan bold color, menciptakan harmoni antara nilai dramatik dan keseruan nostalgia masa kecil. Aksen karakter karet gelang juga diangkat daribentuk simpul-simpul dan terkadang juga membentuk kelopak bunga.

Rancangan memakai formasi styling yang modern, terdiri dari pilihan outer, dari yang pendek cropped, overcoat, modifikasi kimono, oversized balloon bomber, yang dipadankan dengan palazzo dan juga rok-rok lebar bersiluet rigid. Permainan layer demi layer menggunakan bahan transparan seperti bahan lace, embroidery, dan juga bahandengan efek laser cut-out berpola bunga membingkai siluet feminin yang lembut.

"Dengan koleksi LOMPATALI ini, saya ingin mengajak kita semua menjadikan keceriaan masa kecil sebagai bagian dari penyemangat langkah kita menjalani kehidupan,” ujar Ria Miranda dalam sambutannya sebelum pegelaran.

Selain koleksi untuk label RiaMiranda Signature, desainer kelahiran 15 Juli 1985 itu juga mengungkap deretan busana ready-to-wear. Bertajuk "BINAR", koleksi ini terdiri dari 30 tampilan dengan desain yang memancarkan optimisme dan harmoni. 


Koleksi Ready to Wear Bertajuk "BINAR"

Filosofi Lompat Tali dalam Narasi Mode di Ria Miranda Annual Show 2025. (Dok: Instagram @dewiivo)

BINAR sendiri menyuarakan filosofi sesuatu yang “bercahaya tanpa menyilaukan.” Sebagai dasar kreativitas, Ria bernostalgia dengan membangkitkan kembali arsip-arsip Ria Miranda dari satu dekade yang lalu, membawa kembali energi yang playful, namun tetap relevan dengan kehidupan muda yang seru.

Setiap elemen rancangan adalah refleksi dari youthful energy yang dinamis, dibalut dengan pilihan warna-warna pastel ala Skandinavia dan warna-warna pop yang vibrant. Kontras siluet yang modern, antara serba sharp dan tailored dikontraskan dengan yang serba gelembung untuk rok, lengan, dan celana harem.

Menggunakan bahan seperti cotton mashiro dan thobe yang diolah dengan teknik digital print. Memadukan structured loose cutting dengan pola vektor dan hiasan ilustrasi tangan, koleksi ini juga memberikan pilihan untuk berekspresi dengan tetap menampilkan esensi kesopanan. 

Cara para model berlenggak-lenggok di atas landasan pacu pun menyuarakan keceriaan. Namun esensi seorang wanita Muslim dengan pakaian sopan dan tertutupnya tetap menjadi yang utama.


Profil Ria Miranda

Tiga anggota baru IFDC 2024 yang direkrut tahun ini yaitu Yosafat Dwi Kurniawan, Ria Miranda, dan Adeline Ester. Mereka turut mempresentasikan karya mereka. Setiap desainer memamerkan gaya unik mereka pada palet ikonik, yang memadukan gaya klasik dengan sentuhan modern. [Foto: Daniel Kampua]

RiaMiranda Annual Show 2025 merupakan manifestasi dari misi untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Lewat detail-detail penuh perhatian dan penggunaan bahan yang nyaman, koleksi ini mengajak pecinta mode untuk bersinar dengan cara yang sederhana, memberi manfaat bagi diri sendiri sekaligus orang lain.

Kilau kecil yang bermakna—itulah pesan yang menjadikan koleksi ini lebih dari sekadar tren musiman. "Saya berharap koleksi bisa membangkitkan sikap optimis dan ceria dari dalam diri, kemudian akan berbinar lembut pada orang-orang sekitar," Ujar Ria Miranda yang tahun 2024 ini telah resmi bergabung dengan Indonesian Fashion Designer Council.

Ria Miranda adalah desainer yang dikenal sebagai salah satu pionir dalam industri modest fashion di Indonesia. Ria mulai merintis karier di dunia mode setelah menempuh pendidikan di ESMOD Jakarta, salah satu sekolah mode ternama.

Desainer kelahiran Padang, Sumatera Barat ini kemudian memulai perjalanan profesionalnya pada 2009 denganmeluncurkan label, RiaMiranda, yang fokus pada busana modest modern dengan sentuhan feminin dan berestetika.

Infografis Brand Modest Fashion Lokal. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya