Ini Sederet Proyek Energi Bersih Medco Energi

MedcoEnergi melalui salah satu anak usahanya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power) juga memperluas fokusnya melalui pengembangan pembangkit listrik energi bersih dan terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Des 2024, 10:00 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus melakukan inisiatif pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Liputan6.com, Jakarta PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi Medco E&P Indonesia, bersama SKK Migas, terus berupaya memenuhi kebutuhan energi domestik dengan mengutamakan aspek keterjangkauan, keandalan, dan keberlanjutan. Selain itu, Perusahaan juga terus berinovasi dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di berbagai aktivitasnya.

Sebagai salah satu perusahaan migas swasta nasional terkemuka di Indonesia juga Asia Tenggara, Medco E&P terus aktif melakukan pengembangan proyek-proyek migas untuk meningkatkan produksi.

Di sisi lain, MedcoEnergi melalui salah satu anak usahanya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power) juga memperluas fokusnya melalui pengembangan pembangkit listrik energi bersih dan terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi.

Perusahaan turut mengedepankan pengurangan emisi GRK melalui efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan dalam kegiatan operasi, serta melakukan studi Carbon Capture and Storage (CCS).

Hal tersebut disampaikan pada Temu Media Nasional, 30 November-1 Desember 2024 di Jakarta. Acara ini dihadiri Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, Director & Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan, dan Chief Financial Officer Medco Power Myrta Utami.

Myrta Utami mengungkapkan, Medco Power fokus meningkatkan akses energi ramah lingkungan yang stabil, sebagai bagian dari solusi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Peluang pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih sangat besar. Medco Power berkontribusi dengan menyediakan energi rendah karbon melalui berbagai proyek pengembangan baru,"jelas dia.

Dia menjabarkan proyek dimaksud seperti tahap pertama Panas Bumi Ijen (35 MW), PLTS Bali Timur (25 MWp), dan konservasi energi di PLTGU ELB Batam menjadi combined cycle power plant (CCPP) dengan tambahan kapasitas 39 MW.

Dalam paparannya, Amri Siahaan menekankan pentingnya efisiensi operasional dan pengembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Kami terus mengupayakan peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi tepat guna dan mendukung transisi energi dengan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi, serta menjajaki teknologi rendah karbon seperti CCS, guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

 


Dukungan SKK

Sementara, Hudi D. Suryodipuro menegaskan, SKK Migas dan Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memberikan dukungan penuh pada program ketahanan energi dan berkomitmen untuk terus berkontribusi pada ketersediaan energi yang terjangkau, andal dan berkelanjutan, serta memastikan keberhasilan transisi energi.

Untuk itu, sinergi antara insan media bersama dengan KKKS dan SKK Migas sangat diperlukan untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai peran penting industri hulu migas bagi energi masa depan Indonesia.

“Pemberitaan berimbang dapat mendorong kelancaran investasi industri hulu migas dan memastikan kelancaran produksi, sehingga kami dapat terus bekerja dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” ujar Hudi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya