Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja pria berinisial MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya dengan cara ditusuk menggunakan sebilah pisau. Ibunya juga nyaris meregang nyawa, namun bisa diselamatkan meski mengalami luka cukup parah.
Peristiwa pembunuhan itu diketahui terjadi di Perumahan Taman Bona Indan Blok B6 No 12, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Sabtu (30/11/2024) dini hari pukul 01.00 WIB.
Advertisement
Berikut 4 fakta kasus remaja bunuh anak dan neneknya di Cilandak:
1. Ditusuk Saat Tidur
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung menerangkan, kejadian penusukan itu terjadi pada saat kedua korban sedang tidur.
Hal itu diungkap Gogo berdasarkan keterangan dari terduga pelaku. Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.
Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
"Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami," ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).
Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya. Kemudian, ibunya terbangun lalu ditusuk juga oleh terduga pelaku. Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.
"Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya," ujar dia.
Dalam kasus pembunuhan ini, ayah dan nenek terduga pelaku meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka. Kini, korban selamat sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Fatmawati.
"Luka (ibu terduga pelaku) di Punggung, lengan, sama pipi," tandas dia.
2. Ngaku Dapat Bisikan
Polisi mengungkap penyebab remaja berusia 14 tahun habisi ayah dan neneknya. Hasil pemeriksaan awal, remaja berinisial MAS itu mengaku mendengar bisikan sehingga mengambil pisau di dapur untuk menghabis ayah dan nenek serta melukai ibu kandungnya sendiri.
Keterangan itu disampaikan MAS saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jaksel, Sabtu (30/11).
"Interograsi awal dia merasa tidak bisa tidur terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan.
Gogo mengatakan, pengakuan dari pelaku masih terus didalami. Dalam hal ini, Kepolisian juga melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mendalami kondisi psikologis dari terduga pelaku.
"Ya, saat ini kami sedang menggandeng Apsifor ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar dia.
Advertisement
3. Pelaku Sempat Kabur
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan pelaku meningalkan lokasi pembunuhan dengan berjalan kaki ke Blok A Perumahan Taman Bona Indah.
"Saksi Agus memanggil pelaku, tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," katanya Ade Ary dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Saksi Agus meminta rekan-rekannya mengejar dan menangkap MAS yang saat itu dianggap mencurigakan. Pelaku yang ditangkap kemudian dibawa ke pos satpam dan kemudian melapor ke Polsek Cilandak.
"Pelaku saat itu pada bagian tangan kanan dan tangan kirinya serta pakaian pelaku terlihat berlumur darah (warna merah)," ujarnya.
4. Ibu Pelaku Selamat Setelah Lompat Pagar
Beruntung, AP, ibu pelaku, berhasil menyelamatkan diri dari maut. Irwan, salah satu pengurus RW 06, menceritakan bahwa AP mengalami luka tusuk di pundak akibat serangan MAS. AP akhirnya berhasil meloloskan diri dengan melompat pagar rumah.
"Ibunya loncat karena waktu pagarnya digembok. Anaknya ngejar, tapi mungkin karena darahnya (berceceran di situ), dikira udah meninggal," cerita Irwan di lokasi kejadian.
Kejadian ini diketahui oleh pihak security setempat melalui CCTV kompleks. MAS kemudian kabur setelah gagal membunuh ibunya.
"Dia ini pakai baju dua, kayaknya untuk nutupin darah di celananya. Tapi sekuriti kan lihat di lengannya ada darah. 'Heh kamu berhenti, langsung lari dia' sekitar 300 meter lah (kabur)," ungkap Irwan.
Advertisement