Pilkada Depok 2024, Tim Pemenangan Supian-Chandra Sebut Unggul di 6 Kecamatan

Nuroji mengatakan, Supian-Chandra telah dipastikan memenangkan Pilkada Depok melawan Imam-Ririn. Hal itu berdasarkan hasil real count C1 yang sebelumnya telah dilakukan penghitungan di 11 Kecamatan.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 01 Des 2024, 13:04 WIB
Tim Pemenangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah saat menyampaikan hasil penghitungan suara Pilkada Depok di Betawi Kumpul, Beji, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pemenangan Supian-Chandra telah mengumpulkan hasil penghitungan suara di 11 Kecamatan. Hasilnya, sebanyak enam kecamatan di Kota Depok dimenangkan Supian-Chandra pada Pilkada Depok 2024.

Ketua Tim Koordinator Pemenangan Supian-Chandra, Nuroji mengatakan, Supian-Chandra telah dipastikan memenangkan Pilkada Depok melawan Imam-Ririn. Hal itu berdasarkan hasil real count C1 yang sebelumnya telah dilakukan penghitungan di 11 Kecamatan.

"Kita menang di enam kecamatan di Kota Depok," ujar Nuroji kepada Liputan6.com, Minggu (/12/2024).

Nuroji menjelaskan, pada Pilkada Depok 2024 berdasarkan data hasil penghitungan di 11 Kecamatan, Supian-Chandra mendapatkan suara sebanyak 451.785 suara atau 53,21 persen dan Imam-Ririn mendapatkan 397.263 suara atau 46,79 persen. Adapun suara keseluruhan sebanyak 849.048 suara.

"Kita menang di Kecamatan Sukmajaya, Cimanggis, Cilodong, Pancoran Mas, Sawangan, dan terakhir Cipayung," jelas Nuroji.

Nuroji tidak mengelak kemenangan Supian-Chandra membuat kubu lawan belum menerima kekalahan dikarenakan Imam-Ririn kalah di enam kecamatan. Nuroji meminta kubu pasangan Imam-Ririn untuk legowo dan menerima kekalahan.

"Ya ngambek, dan jangan lama-lama lah karena faktanya memang kalah," terang Nuroji.

Nuroji mencontohkan, pada Pilkada 2020 Nuroji sempat kalah dan mengucapkan selamat kepada pemenang Idris-Imam. Tindakan yang dilakukan Nuroji pada saat itu, memperlihatkan kedewasaan seseorang dalam berpolitik.

"Mestinya dewasa lah, masa menang terus, ya gantian gitu," ucap Nuroji yang merupakan anggota DPR RI Komisi X.

Saat disinggung apabila terdapat gugatan dari pihak pasangan Imam-Ririn, Nuroji mengaku siap menghadapi gugatan dengan menurunkan 50 advokat. Pihaknya telah menyiapkan sejumlah bukti apabila terjadi gugatan yang dilayangkan pihak Imam-Ririn.

"Kita sudah antisipasi yang penting kita tidak melakukan kesalahan," kata Nuroji.

 


Tak Lakukan Money Politik

Tim Pemenangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah saat menyampaikan hasil penghitungan suara Pilkada Depok di Betawi Kumpul, Beji, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Nuroji mengungkapkan, sebelum pelaksanaan Pilkada telah meminta kepada tim pemenangan untuk tidak melakukan money politik, meskipun pasangan yang diusungnya memiliki uang. Menurutnya, strategi money politik merupakan strategi yang menyakitkan dan mengotori Pilkada Depok.

"Itu sesuatu yang salah dan kata agama juga haram, terlebih kalau kalah akan menyakitkan," ungkap Nuroji.

Disinggung kembali soal beredarnya rekaman suara salah satu tim pemenangan Imam-Ririn sekaligus anggota DPRD Depok,terkait pengarahan pada internal partai, Nuroji belum mempelajarinya secara mendalam. Pihaknya akan mempelajari rekaman suara tersebut bersama tim advokat Pasangan Supian-Chandra.

"Ya masih menduga ya, mirip-mirip ya karena dia Ketua Tim juga kali ya, tapi kalau itu menyangkut himbauan untuk tidak mematuhi aturan-aturan Pilkada, ya itu urusan advokasi bisa mencari pasal-pasal," tutur Nuroji.

 


Diminta Rangul Semua Pihak

Nuroji meminta Supian-Chandra apabila telah dilantik menjadi Wali dan Wakil Walikota Depok tidak melakukan diskriminasi seperti pemimpin Depok sebelumnya kepada masyarakat.

Supian-Chandra dapat merangkul seluruh masyarakat baik yang memilih maupun tidak memilih.

"Yang saya lawan di Depok ini adalah diskriminasi, jadi Pak Supian dan Chandra kalau jadi hal pertama yang saya kawal adalah jangan membedakan antara pendukung dan bukan pendukung ya. Kita lihat nanti, boleh mengadu ke saya kalau misalnya ada dari segi agama, profesi, seniman, wartawan jika ada diskriminasi," pungkas Nuroji.

Infografis 5 Provinsi Potensi Kerawanan Tertinggi Saat Pilkada 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya